Advertisement

Promo November

Festival Saras Jiwa, Upaya Dorong Kesehatan Jiwa dan Hilangkan Stigmanya...

Media Digital
Jum'at, 14 Oktober 2022 - 21:27 WIB
Budi Cahyana
Festival Saras Jiwa, Upaya Dorong Kesehatan Jiwa dan Hilangkan Stigmanya... Festival Saras Jiwa di Lapangan Pemerintah Daerah Sleman, Jumat (14/10/2022). - Harian Jogja

Advertisement

SLEMAN—Pusat Rehabilitasi YAKKUM bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sleman dan Ikatan Psikolog Klinis (IPK) DIY menggelar Festival Saras Jiwa di Lapangan Pemerintah Daerah Sleman, Jumat (14/10/2022). Festival ini digelar untuk mendorong kesehatan jiwa dan menghilangkan stigma pada penyandang kesehatan mental.

Direktur Pusat Rehabilitasi YAKKUM Chatarina Sari mengatakan DIY memiliki angka gangguan jiwa tertinggi kedua secara nasional. Ini menunjukkan pencatatan di DIY paling rapi dan kesadaran yang baik dari semua pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman.

"Harapannya bisa jadi satu poin penting mengurangi stigma psikososial secara khusus dan kampanye bersama. Bersama-sama mendukung untuk sehat jiwa dan raga," ucapnya.

Pemkab Sleman beserta jajarannya dia sebut sudah cukup peduli pada isu kesehatan jiwa dengan memberikan layanan klinis. Layanan ini sudah tersedia di seluruh puskesmas di Sleman.

"Sleman sudah menyediakan di semua puskesmasnya, karena layanan yang paling dekat ada di puskesmas," paparnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Cahya Purnama berharap melalui festival ini masyarakat semakin peduli pada kesehatan jiwa.  Masyarakat yang memiliki masalah kesehatan jiwa bisa datang langsung ke puskesmas untuk mendapatkan layanan dari psikolog.

Kesadaran masyarakat di Sleman untuk berkonsultasi jika ada gangguan jiwa menurutnya sudah baik. Melalui layanan di puskesmas gangguan jiwa bisa dideteksi lebih awal dan bisa tertangani.

"Kami harap ini tidak jadi stigma lagi, seseorang dengan penyandang psikososial bisa diajak kerja bareng. Kesehatan jiwa disosialisasikan kepada masyarakat agar lebih peduli," ungkapnya.

Layanan di puskesmas ini menurutnya berawal dari 2004. Saat ada bencana Gunung Merapi psikolog disiapkan untuk trauma healing. Lalu dinkes mencetuskan kesehatan reproduksi remaja, kemudian berkembang sampai ke layanan psikologi di semua puskesmas.

"Tidak hanya trauma healing, tapi juga menangani psikis dari pranikah sampai lansia, psikolog tangani semua. Kesadaran cukup baik, jika ada gangguan jiwa berkonsultasi," lanjutnya.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengharapkan agar kesehatan jiwa bisa prioritas global. Dia menyebut Sleman sudah punya program Mata Hati (Masyarakat Tangguh Sehat Jiwa), inovasi untuk menjaga kesehatan jiwa masyarakat. Layanan psikologi sudah tersedia di 25 puskesmas yang ada di Sleman.

"Kabupaten Sleman sudah ada inovasi Mata Hati. Psikolog diperlukan untuk mengurai kegelisahan hati masyarakat," jelasnya.

Ketua IPK wilayah DIY, Rifqoh Ihdayati mengapresiasi layanan Mata Hati yang ada di Sleman. Menurutnya kesehatan mental perlu ditangani dengan benar. Dewasa ini banyak masyarakat yang memilih sosial media untuk menyampaikan masalahnya, dan pilihan tersebut kurang tepat.

"Bahwa memang benar dilihat dari angka DIY peringkat kedua nasional alami gangguan kesehatan mental. Kami curiga karena data administrasi yang lengkap hampir di seluruh kabupaten kota psikolog klinis ada [sehingga tercatat tinggi]. Kecuali Gunungkidul dan Kulonprogo. Sleman ini memang pelopor," ucapnya. (***)

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement