Sleman Berkomitmen Pulih Bersama Generasi Sehat Jiwa
Advertisement
SLEMAN—Belakangan ini kesehatan mental kerap disuarakan melalui berbagai media. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Hal inilah yang disiratkan oleh jargon di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan kesehatan mental tidak dapat bisa diabaikan. Sebab, mental yang sehat akan menciptakan pikiran yang positif sehingga tubuh akan berfungsi dengan baik secara emosional, psikologis, dan sosial. “Hari Kesehatan Jiwa Sedunia diperingati setiap tahunn pada 10 Oktober untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran global akan pentingnya kesehatan mental,” katanya, Rabu (19/10).
Advertisement
Peringatan Hari Kesehatan Mental tahun ini mengangkat tema Make Mental health dan Well Being for All a Global Priority atau Menjadikan Kesehatan Mental dan Kesejahteraan untuk Semua sebagai Prioritas Global. Tema ini diusung dengan pertimbangan penanggulangan kesehatan jiwa merupakan tanggung jawab bersama.
“Oleh karena itu siapa pun harus peduli pada kesehatan mental, terlebih menghadapi kondisi pasca-pandemi saat ini," jelasnya.
Menurut Kustini, peringatan Hari Kesehatan Jiwa tahun ini menjadi momentum yang tepat untuk mengampanyekan bahwa semua orang berhak mendapatkan layanan kesehatan jiwa yang berkualitas dan perlunya upaya bersama berbagai pihak untuk mencegah dan mengendalikan masalah kesehatan jiwa.
“Komitmen penanggulangan kesehatan jiwa ini dilakukan tanpa terkecuali di Kabupaten Sleman. Berbagai strategi telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman untuk memperkuat layanan kesehatan jiwa yang menyeluruh, inklusif dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Sejak 2004, Kabupaten Sleman telah menempatkan tenaga psikolog klinis di seluruh puskesmas untuk memperkuat tim kesehatan jiwa dan ini menjadi yang pertama di Indonesia. Pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas diprioritaskan dalam upaya pencegahan, deteksi dini bagi seluruh masyarakat sesuai siklus kehidupan serta rehabilitsi jiwa berbasis komunitas bagi korban yang mengalami gangguan berat.
Berbagai inovasi ini terangkum dalam program inovasi Masyarakat Tangguh Sehat Jiwa atau yang dikenal dengan Mata Hati.
“Program Mata Hati merupakan hasil kolaborasi apik antara Dinas Kesehatan kabupaten Sleman bersama beberapa lembaga pemerhati kesehatan seperti Yakkum, Siklus Indonesia, Sigab, dan Humanity Inclusion," katanya.
Dia mengatakan sinergi tersebut membuka akses pendampingan bagi warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan jiwa secara menyeluruh. Kolaborasi ini diawali melalui kolaborasi dengan Pusat Rehabilitasi Yakkum yang dimulai sejak tahun 2018. Program pembinaan ini menyasar pada pendampingan warga disabilitas psikososial di kalurahan-kalurahan.
"Salah satu binaan bersama yaitu Kelompok Swabantu Sidoluhur, Godean bahkan telah berhasil menembus prestasi nasional atas upayanya melaksanakan rehabilitasi jiwa berbasis masyarakat secara menyeluruh," kata Kustini.
Komitmen Pemkab Sleman untuk mewujudkan masyarakat yang sehat jiwa, lanjut Kustini, terus dilakukan khususnya di masa pandemi dimana masyarakat dihadapkan pada kondisi yang krisis global memicu tekanan jangka pendek dan jangka panjang hingga merusak kesehatan mental banyak orang.
Kasus gangguan mental ini juga banyak ditemui di kalangan pelajar dalam proses adaptasi dari proses pembelajaran luring ke daring. Sayangnya situasi pandemi tidak memungkinkan dilakukan konsultasi tatap muka langsung dengan para tenaga psikolog profesional.
Menyikapi kondisi ini Pemkab Sleman bersama Humanity Inclusion, Sigan dan Siklus Indonesia berinovasi membuka layanan telekonsultasi online oleh psikolog di seluruh puskesmas Kabupaten Sleman. Melalui layanan telekonsultasi daring remaja yang dimotori oleh Dinas Kesehatan dan Unala dari Siklus Indonesua mampu mendekatkan layanan psikologi kepada masyarakat yang mengalami kesehatan mental.
Berbagai inovasi Mata Hati ini telah berhasil masuk menjadi finalis Top 99 Nasional pada lomba inovasi pelayanan publik di Kemenpan RB. Memanfaatkan momen Peringatan Hari Kesehatan Jiwa ini, mari kita ubah stigma tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
“Dengan kesadaran bersama maka akan terbentuk jejaring layanan kesehatan jiwa mulai dari tingkat masyarakat, lembaga, institusi baik pemerintah dan swasta. Mari pulih bersama Generasi Sehat Jiwa dan Bangkit menjadi generasi yang unggul,” ajak Kustini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement