Advertisement

Harian Jogja

Dinkes Sleman Sebut Gagal Ginjal Akut Berpotensi KLB tapi Tak Separah Covid, Ini Penjelasannya..

Anisatul Umah
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 16:52 WIB
Budi Cahyana
Dinkes Sleman Sebut Gagal Ginjal Akut Berpotensi KLB tapi Tak Separah Covid, Ini Penjelasannya.. Ilustrasi. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman menyebut kasus gangguan ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) berpotensi menjadi kejadian luar biasa (KLB). Meski demikian, kasus ini tidak akan separah Covid-19 karena tidak menular.

Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama menjelaskan KLB adalah lonjakan penyakit yang pada tahun sebelumnya tidak terjadi, misalnya Covid-19. "Cuma ini beda KLB-nya karena ini penyakit tidak menular. Saat ini sedang diinvestigasi penggunaan sirupnya, mudah-mudahan bisa ditangani," ucapnya di Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman, Jumat (21/10/2022).

Advertisement

BACA JUGA:  Tokopedia Bantu Perempuan Pelaku UMKM Memiliki NIB

Meski tidak menular, menurutnya penyakit gagal ginjal harus diwaspadai. Dinkes Sleman saat ini juga bersiap apabila gagal ginjal ini berstatus KLB. Dinas sudah menyebarkan surat edaran tentang cara fasilitas kesehatan (faskes), anggota profesi, hingga masyarakat dalam menghadapi ancaman gagal ginjal akut ini.

"Supaya kalau ditanya masyarakat, mereka paham. Karena kejadian luar biasa bikin panik kalau enggak ada saluran bertanya," ucapnya.

Cahya juga mengimbau masyarakat untuk tidak swamedikasi atau self medication, lebih baik datang langsung ke faskes. Cahya meminta agar masyarakat lebih berhati-hati dalam mengonsumsi obat. "Jangan gunakan obat-obatan cair terlebih dahulu," lanjutnya.

BACA JUGA: 3 Kasus Gagal Ginjal Akut Ditemukan di Sleman, 2 Sembuh 1 Meninggal

Hal senada disampaikan oleh dokter spesialis anak RSUD Sleman R. Yuli Kristyanto. Dia meminta konsumsi dipasrahkan kepada dokter, apalagi kasus gagal ginjal akut ini belum diketahui penyebabnya.

Kasus ini menjadi momentum mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam mengonsumsi obat apapun termasuk yang dilabeli herbal. Dia meminta orang tua agar tidak mudah panik saat anaknya sakit dan jumlah urinnya menurun. 

Segera datang ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan, karena penyebab jumlah urine turun tidak hanya yang berkaitan dengan gagal ginjal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja
Baca Koran harianjogja.com

Berita Pilihan

Advertisement

alt

UU Cipta Kerja Perbolehkan Perusahaan Pecat Karyawan dengan Kondisi Ini

News
| Minggu, 26 Maret 2023, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Bisa Dicoba! Ini 3 Wisata Air di Jogja Langsung dari Sumbernya

Wisata
| Minggu, 26 Maret 2023, 10:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement