Advertisement

OJK Gencarkan Literasi Keuangan bagi Santri

Ujang Hasanudin
Minggu, 23 Oktober 2022 - 15:17 WIB
Budi Cahyana
OJK Gencarkan Literasi Keuangan bagi Santri Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi (kedua dari kiri) saat foto bersama dengan perwakilan UMKM Pesantren di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Panggungarjo, Sewon, Bantul, Sabtu (22/10/2022). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menggencarkan edukasi dan literasi keuangan syariah bagi kalangan santri.

Santri diharapkan tidak hanya cakap dalam pendidikan keagamaan, tetapi memiliki peran sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, salah satunya melalui pengenalan dan pemanfaatan produk dan layanan jasa keuangan syariah.

Advertisement

“Produk dan layanan keuangan syariah dapat menjadi solusi transaksi keuangan di pesantren,” kata Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi, dalam acara peluncuran program Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah (Sakinah) di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Sabtu (22/10/2022).

Peluncuran program Sakinah tersebut sekaligus untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2022 pada 22 Oktober yang tahun ini dipusatkan di Bantul dan dihadiri seribuan orang. Friderica mengatakan sejarah membuktikan kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran santri bersama para kiai.

Saat ini pesantren harus memiliki peran dalam mengisi kemerdekaan masyarakat, salah satunya melalui pengenalan dan pemanfaatan produk dan layanan jasa keuangan syariah. Menurutnya, Produk dan layanan keuangan syariah dapat jadi solusi transaksi keuangan di pesantren. “Ada tabungan pelajar atau santri,  santri bisa belajar investasi syariah, bisa belajar asuransi syariah, pinjaman online,” upaparnya.

Pinjaman online atau pinjol sebenarnya sangat membantu masyarakat jika lembaga pinjol tersebut legal dan mendapat pengawasan dari OJK, namun yang terjadi saat ini paling banyak dirasakan oleh masyarakat bahwa pinjol ternyata mencelakakan masyarakat karena lembaganya ilegal dan sistem pinjaman yang mencekik masyarakat.

“Ilmu yang akan dipelajari santri dari Masyarakat Ekonomi Syariah [MES] akan sangat bermanfaat tak hanya bagi adik-adik santri, kalau masuk ke pinjol legal atau ilegal bisa cek ke nomor Whatsapp pengaduan OJK 0811571571587. Bisa cek nama pinjol ini legal atau tidak, investasi ini legal atau tidak,” ujarnya.

Friderica mengatakan OJK selalu gencar melakukan edukasi dan literasi ke seluruh masyarakat karena OJK ingin meningkatkan indek dan inklusi di Indonesia. Sebab,indeks literasi masih diangka 38%, sementara inkulsi 75%. Dengan nilai inklusi yang mencapai 75% artinya sebenarnya sudah banyak masyarakat yang menggunakan produk jasa keuangan namun belum paham.

“Kami gerakkan semua stakeholder untuk makin mengecilkan gap. Harus paham juga. Insyallah kita capai inklusi keuangan sebesar 90%, tingkat inklusi kita meningkat,” ucapnya.

Selain itu, santri, kata dia, harus selalu mememperbaharui ilmu keuangan syariah karena banyak ilmu baru seperti ekonomi hijau atau green economy, tentang kripto, tentang metaverse atau proses transaksi yang dilakukan dalam dunia virtual menggunakan alat pembayaran berupa kripto.

OJK juga memiliki learning management syistem gratis yang bisa didiakses seluruh orang. Ada 10 modul yang bisa dipelajari dan sangat bermanfaat. “Ingin belajar perencanaan keuangan pada ibu-ibu, perencanaan keuangan keluarga, pasar modal, dan lain lain. Oktober ini meluncurkan literasi keuangan syariah, fikih muamalah. Ini disediakan gratis buat pesantren,” tandasnya.

Pengasuh Utama Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Kiai R. Abdul Hamid Abdul Qodir mengatakan pentingnya literasi keuangan bagi para santri sebab mereka berperan dalam pembangunan ekonomi bangsa. Para santri sejak dulu tidak bisa dilepaskan dari keberadaan bangsa Indonesia. Keberadaan santri terus melekat.

“Agar ke depan santri memiliki pengetahuan luas tentang pengelolaan keuangan. Karena ini merupakan satu ilmu yang perlu dimiliki para santri di era digitalisasi untuk membangun negegeri,”katanya.

Dalam kesempatan tersebut juga diluncurkan tabungan santri, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM Kalster PP Almunawwir Krapyak. Selain Friderica Widyasari Dewi dan Kiai R.Abdul Hamid Abdul Qodir, yang menjadi pembicara dalam acara tersebut adalah Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah, Eggi H.Achsien; Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Horas V.M Tarihoran; Kepala OJK DIY, Parjiman; dan Pemimimpin PT.Bank BPD DIY Cabang Pembantu Syariah Krapyak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Petinggi Freeport Temui Jokowi, Ini yang Dibahas

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement