Hujan, Kunjungan Wisata ke Bantul Drop
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi yang terjadi beberapa waktu terakhir berdampak pada penurunan kunjungan wisatawan ke Bantul.
Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul mencatat penurunan kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata yang dikelola Pemkab Bantul turun 16,3%.
Advertisement
Kepala Seksi Promosi dan Informasi Wisata Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan kunjungan wisatawan selama sepekan atau 17-23 Oktober 2022 lalu tercatat 29.405 orang dengan capaian pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp280,9 juta.
Kunjungan wisata paling banyak terjadi pada weekend atau akhir pekan dengan catatan kunjungan sebanyak 22.504 orang. Jumlah tersebut turun sebesar 16,3% dibandingkan pekan sebelumnya, yakni selama periode 10-16 Oktober 2022 lalu yang jumlah kunjungan wisatawan ke Bantul mencapai 35.143 orang dengan raihan PAD sebesar Rp338, 5 juta. Sementara khusus akhir pekan kunjungannya mencapai 23.894 orang.
“Jadi kunjungan wisatawan pekan lalu turun 16,3 persen dibanding pekan sebelumnya. Penurunan jumlah kunjungan wisatawan ini kemungkinannya karena kondisi cuaca yang lebih sering hujan,” kata Markus, Senin (24/10/2022).
BACA JUGA: KPU Bantul Verifikasi Keanggotaan Parpol
Seringnya cuaca hujan membuat Dinas Pariwisata Bantul juga tidak meggelar atraksi wisata. Pria yang akrab disapa Ipung ini juga meminta pengelola wisata untuk lebih berhati-hati terutama objek wisata yang ada di pinggir sungai dan perbukitan untuk menghindari adanya luapan air sungai dan juga tanah longsor agar tidak menimbulkan kerugian.
Menurutnya, keamanan wisatawan dan pengelola menjadi fokus utama dalam kepariwisataan sehingga pengelola perlu memahami dalam menerima wisatawan di musim penghujan ini.
“Pengelola wisata harus sering berkoordinasi dengan komunitas sungai di hulu dan juga relawan kebencanaan demi keamanan wisatawan,” ucap Ipung.
Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi DIY, Etik Setyaningrum mengatakan dalam memasuki Oktober ini intensitas hujan memang mulai dirasakan meningkat dari sedang sampai tinggi. Bahkan hujan bisa turun di hampir seluruh wilayah DIY, termasuk Bantul pada pagi hingga malam hari. Puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada periode Januari hingga Februari tahun depan.
Seiring meningkatnya intensitas hujan, Etik pun menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap berbagai potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, baliho roboh, hingga gelombang tinggi di wilayah pesisir.
“Dengan periode musim hujan, potensi cuaca ekstrim entah itu angin kencang maupun petir masih bisa terjadi. Baik di periode peralihan maupun di puncak musim hujan pada Januari-Februari 2023 nanti,” kata Etik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Kembali Panggil Eks Ketua KPK Firli Bahuri untuk Diperiksa di bareskrim Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement