Advertisement
Obat Sirop yang Dilarang Beredar Mulai Ditarik di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan POM di Yogyakarta mengklaim sejumlah obat sirop yang dilarang beredar lantaran mengandung cemaran kimia melebihi ambang batas dan menjadi pemicu penyakit gagal ginjal akut telah ditahan peredarannya dan secara bertahap akan ditarik. Penarikan dilakukan oleh pelaku industri farmasi maupun distributor terkait.
Kepala Badan POM di Yogyakarta Trikoranti Mustikawati mengatakan Badan POM beberapa waktu lalu telah mengeluarkan daftar obat sirop yang dilarang dan boleh dikonsumsi dengan dosis takaran yang benar. Jawatannya kemudian menindaklanjuti dengan mengawal proses penarikan obat-obatan yang dilarang itu dari sejumlah sarana penyedia obat-obatan yang ada di DIY.
Advertisement
"Proses penarikan tidak bisa sehari selesai, kami beserta tim sudah melakukan pengawalan terkait dengan obat yang tidak boleh dikonsumsi dan mengandung cemaran yang melebihi batas," kata Trikoranti, Rabu (2/11/2022).
Badan POM mengaku belum mengetahui jumlah obat-obatan yang ditarik dari pasaran di wilayah DIY. Sebab, jumlahnya sangat banyak. Namun, ia mengklaim bahwa semua obat yang dilarang itu telah dilarang peredarannya dan ditarik dari pasaran.
BACA JUGA: Rektor UGM Bicara Soal Gagal Ginjal Akut: Jangan Panik, Tetap Waspada
"Jumlahnya belum kami rekap secara keseluruhan, karena sarana pelayanan cukup banyak di DIY termasuk apotek dan toko obat. Jadi semua sudah diamankan di tempat masing-masing untuk menunggu proses penarikan dari distributor atau industri. Kami juga sudah kerja sama dengan organisasi profesi terkait dengan lasus ini dan sudah lintas sektor terkait," ucapnya.
Badan POM juga mengimbau kepada masyarakat agar membeli obat khususnya yang jenis keras pada sumber resmi seperti rumah sakit (RS), puskesmas maupun apotek. Selain itu, penggunaannya juga harus sesuai aturan. Jangan sampai ada penyalahgunaan maupun penggunaan obat yang salah saat dikonsumsi.
"Masyarakat kalau beli obat keras jangan dibeli pada sumber yang tidak resmi. Jangan sampai obat itu diminum dengan penggunaan yang salah atau disalahgunakan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tabrak Pagar Jembatan Balai Kalurahan Patalan, Pengendara Sepeda Motor asal Semarang Meninggal
- Sampah Meningkat Selama Libur Lebaran, Pemkab Kulonprogo Bikin Tim Khusus
- Arus Balik Lebaran, Ribuan Penumpang Meninggalkan Gunungkidul lewat Terminal Dhaksinarga Gunungkidul
- Volume Kendaraan di Pintu Tol Jogja-Solo Titik Tamanmartani Sleman Mulai Landai
- Terbukti Lakukan Kekerasan Seksual kepada Mahasiswa, Pengajar di Fakultas Farmasi UGM Diberhentikan sebagai Dosen
Advertisement
Advertisement