Advertisement
Didampingi UPN, Pasar di Banguntapan Ini Menuju Pasar Digital Ramah Lingkungan
Advertisement
Guna menyukseskan kegiatan PbM (Pengabdian bagi Masyarakat), tim pengabdian dari UPN “Veteran” Yogyakarta melakukan pendampingan kepada pengelola pasar Bantengan Wonocatur, Banguntapan Bantul. Pengelola pasar Bantengan adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Wonocatur. Pasar Bantengan hingga saat ini jumlah pedagang yang berjualan sampai246 orang.
Adapun keadaan kios pedangang pasar Bantengan terdiri dari 40 kios permanen dan 150 kios semi permanen dan tidak permanen. Untuk keberadaan titik usaha selain kios-kios di atas, terdapat juga pedagang tanpa kios. Mereka berjualan di pinggir jalan.
Advertisement
Dikarenakan cukup padatnya pedagang dan masyarakat pembeli, sementara mereka bertransaksi sebagian besar di pinggir jalan, maka munculah permasalahan lalu litas, keamanan, sampah dan masalah lainnya.
Dalam rangka menuju pasar digital, pasar tradisional seperti pasar Bantengan, telah berbenah untuk mengikuti perkembangan teknologi digital, agar para pedagang, khusunya yang mempunyai kios-kios permanen, dapat mengembangkan usaha mereka berjulan secara tradisional dan juga secara digital atau dikenal dengan istilah pemasaran digital.
Adapun usaha-usaha pasar Bantengan, yang di Kelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Woncatur ini, untuk menuju pasar digital adalah di latarbelakangi permasalahan-permasalahan sebagaiberikut; Sumber Daya Manusia/Pedagang, Manajemen Pengelolaan pasar oleh BUMDES, Masalah Keamanan dan Lingkungan.
Kegiatan PbM ini akan berlangsung selama 6 bulan sejak bulan Mei 2022 hingga November 2022. Program solusi untuk dapat menuju pasar digital, para pengelola pasar Bantengan melakukan program antara lain; Pembuatan Sumur Resapan Limbah Cair Pasar, Pemasangan CCTV yang bertujuan untuk keamanan lingkungan Pasar dan juga mengembangkan pemasaran digital bagi para pedagang yang memiliki kios/toko permanen dengan melakukan edukasi tentang pemanfaatan Sosial Media pada pemasaran digital.
Kegiatan PbM diawali dengan Perencanaan proram pengabdian bersama tim pengabdi dan pengurus BUMDES, dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi; kemudian bersama tim dan masyarakat dalam hal ini para pedagang melakukan inventarisir permasalahan pasar, keamanan, lingkungan dan pemasaran. Workshop dan pelatihan dilakukan pada pengurus BUMDES, masayarakat pedagang dan warga sekitar pasar. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement