Advertisement
Ada Lahan Tak Bertuan di Trase Jogja-YIA, Bagaimana Nasibnya? Ini Penjelasan Pemda DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Terkait dengan adanya lahan yang belum diketahui pemiliknya, tim persiapan pembebasan lahan berkoordinasi dengan Pemerintah Kalurahan terdampak tol Jogja-YIA untuk melacak asal usul keberadaan tanah yang belum terungkap pemiliknya. Caranya dengan mengumumkan di kelurahan lebih dahulu sampai dengan berakhirnya konsultasi publik.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Suprayitno menyatakan apabila sampai akhir pelaksanaan konsultasi publik tersebut, kata Krido, belum masih belum diketahui pemiliknya, maka akan ada perlakuan khusus dalam penanganannya yang nanti akan dipegang oleh tim pengadaan tanah, salah hal ini BPN.
Advertisement
Akan tetapi Krido masih berharap bahwa pemilik lahan tersebut berada di luar daerah dan saat ini tidak mengetahui adanya proyek pembebasan lahan.
“Bisa jadi pemiliknya di luar daerah dan tidak tahu kalau ada kegiatan seperti itu, sementara data pendukung di kelurahan terbtaas karena mungkin identitasnya tidak ada di kelurahan. Itulah memang persoalan tanah itu harus hati-hati,” katanya, Minggu (20/11/2022).
BACA JUGA: Ganjar & Istri Lari Keliling Jogja Beri Dukungan Bagi Penderita Kanker
Dia menegaskan sosialisasi pembebasan lahan tol Jogja-YIA ditargetkan rampung pada November 2022 ini terutama untuk Kulonprogo, kemudian pada Desember mendatang dilakukan pada Bantul dan Sleman.
Tim terus mengebut pelaksanaan seiring dengan target yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. “Kami kejar tayang, apalagi target pusat harus sudah jadi, ada keterkaitan dengan kesiapan tim persiapan,” katanya.
Sebelumnya Krido menyatakan timnya menemukan adanya beberapa lahan terdampak pembangunan tol Jogja-YIA yang belum diketahui pemiliknya. Kondisi ini akan menjadi tugas bagi tim persiapan pembebasan lahan, dalam hal ini Pemda DIY bersama kabupaten untuk menyisir kembali hingga level kelurahan pedukuhan guna mencari identitas pemilik lahan.
Mengingat terkait kejelasan identitas pemilik lahan terdampak tersebut akan dijadikan sebagai bahan konsultasi publik yang akan digelar pada Desember 2022 mendatang.
“Ada beberapa hal yang ditemukan di antaranya ternyata banyak tidak diketahui pemilik lahannya, dengan adanya beberapa yang lahan sawah tidak diketahui itulah menjadi tugas tim persiapan untuk menyisir kembali,” katanya.
Krido mengatakan sampai saat ini jumlah lahan terdampak yang belum diketahui pemiliknya tersebut ada tujuh bidang. Meski jumlahnya hanya tujuh, akan tetapi yang perlu diantisipasi selanjutnya terkait kerawanan sosial. Karena bisa jadi ada pihak-pihak tertentu yang tiba-tiba mengaku menjadi pemilik.
Dia enggan menjelaskan detail lokasinya, tetapi dari tujuh bidang itu tersebar di sepanjang trase jalan tol Jogja-YIA dari Sleman hingga Kulonprogo.
“Kami melihat bukan dari banyak atau sedikitnya bidang [yang belum diketahui pemilknya] itu meski pun hanya tujuh [bidang], tetapi ke lebih ke kerawanan sosial. Kami khawatir ada yang ngaku-ngaku misalnya, inilah yang berusaha kami selesaikan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement