Advertisement

Promo November

60.000 Guru Pensiun Per Tahun, Penggantinya Harus Miliki Sertifikat Pendidik

Sunartono
Kamis, 24 November 2022 - 15:17 WIB
Bhekti Suryani
60.000 Guru Pensiun Per Tahun, Penggantinya Harus Miliki Sertifikat Pendidik Koordinator Pokja PPG Prajabatan Kemendikbud Zainun Misbah (paling kiri) saat memberikan penjelasan terkait kebutuhan guru. - Harian Jogja/Sunartono.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-- Sebanyak 60.000 guru memasuki masa pensiun setiap tahun. Meski demikian jumlah pengganti yang memenuhi syarat dan memiliki sertifikat pendidik atau telah disertifikasi belum sepadan dengan yang pensiun. Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang digulirkan Kemendikbud yang saat ini sudah berjalan juga belum dapat memenuhi kebutuhan lapangan.

Koordinator Pokja PPG Prajabatan Kemendikbud Zainun Misbah menjelaskan jumlah PPG Prajabatan saat ini diupayakan untuk memenuhi kebutuhan guru. Mengingat jumlah guru yang pensiun setiap tahun antara 60.000 hingga 80.000 guru yang didominasi jenjang Sekolah Dasar. PPG Prajabatan ini menjadi salah satu transformasi untuk menyiapkan calon guru yang akan menggantikan karena telah memiliki sertifikat pendidik.

Advertisement

"Sebelum mereka bertugas menjadi guru harus memiliki sertifikat pendidik yang diupayakan melalui PPG Prabajatan," katanya kepada wartawan di sela-sela seminar Serentak Berkolaborasi Wujudkan Inovasi yang diikuti para guru di UNY, Kamis (24/11/2022).

Adapun target calon guru yang mendapatkan PPG Prajabatan sebanyak 40.000 orang. Pada 2022 dan harapannya bisa meningkat pada 2023 mendatang. Dari target 40.000 calon guru bersertifikat pendidikan nanti akan sangat tergantung dengan proses seleksi. Saat ini dari target 40.000 tersebut sudah terpenuhi sekitar 13.000 di Gelombang satu di 2022.

"Hingga 2021 itu kita baru dapat memenuhi sekitar 27.000 PPG artinya ini sangat kurang sekali, masih jauh dari kebutuhan lapangan karena pensiun cukup tinggi," ujarnya.

Pelaksanaan perkuliahan PPG ini digelar pada LPTK yang ditunjuk dan telah memiliki izin penyelenggaraan dari, Kemendikbud. Calon guru akan mengikuti proses perkuliahan selama dua tahun dan sepenuhnya biaya ditanggung oleh pemerintah. Misbah mengakui pemerintah tidak bisa sendiri mengatasi persoalan kekurangan guru. Oleh karena itu menggandeng filantropi dari Tanoto oundation.

"Untuk yang tahun 2022 fokusnya usia maksimal 32 tahun rata-rata mereka fresh graduate dan belum terdaftar di data pokok pendidikan," ujarnya.

BACA JUGA: Denny Caknan Konser di Bantul Besok, Jalan Menuju Lapangan Trirenggo Bantul Ditutup

CEO Global Tanonoto Foundation Satrijo Tanudjojo mengatakan sebagai lembaga filantropi, ia berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru. Saat ini telah bekerja sama peningkatan kualitas guru pada 25 kabupaten. Selain itu bekerja sama dengan LPTK untuk membantu meningkatkan kualitas perkuliahan PPG Prajabatan.

"Sebagai filantropi kami hanya katalis hanya mendorong, ahlinya ada di kampus, Kemendikbud dan kami berusaha mempertemukan ahli dengan para guru ini agar dapat meningkat kualitasnya," katanya.

Ia mengapresiasi Kemendikbud yang terbuka dengan filantropi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Adanya ketimpangan cukup besar kekurangan guru antara yang pensiun dengan baru masuk harus dicari solusinya. Salah satunya dengan menggandeng swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement