Ratusan Guru SMK Pamerkan Karya Inovasi di Vredeburg
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Ratusan karya inovasi para guru SMK bidang seni dan ekonomi kreatif di Ruang Sultan Agung, Museum Benteng Vredeburg mulai Senin (27/11/2022) hingga Rabu (30/11/2022).
Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) DIY Sarjilah mengatakan karya yang disuguhkan merupakan buatan sebanyak 221 guru yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan hampir sebulan.
Advertisement
Mereka telah melalui proses seleksi sebelumnya. Para guru SMK tersebut diharapkan mampu menjawab tantangan untuk meningkatkan kompetensi siswanya sehingga lulusan mampu terserap di dunia industri atau berwirausaha dengan produk sejalan dengan industri.
BACA JUGA : Ribuan Siswa SMA dan SMK di Bantul Terima Beasiswa PIP
“Kami memilih pameran ini di kawasan titik nol kilometer atau di museum ini karena banyak dikunjungi masyarakat sehingga harapannya siswa atau guru SMK lainnya dapat menyaksikan karya inovatif dari guru seni dan ekonomi kreatif,” katanya di sela-sela persiapan pameran bertema Merdeka Berkarya, Merajut Estetika Nusantara, Minggu (27/11/2022).
Adapun bidang seni dan ekonomi kreatif di SMK tersebut di antaranya animasi, desain interior, teknik furniture, DKV, seni lukis, patung, musik, tari, karawitan, kriya batik, tekstil, film dan lain-lain. Karya para guru ini pun sangat variatif, ada yang membuat patung, topeng, perhiasan, kerajianan tangan, beragam lukisan serta berbagai produk ekonomi kreatif lainnya.
“Semua karya para ratusan guru ini adalah produk yang sesuai dengan industri. Jadi karya ini sudah standar dengan industri karena mereka juga telah berproses di industri, sehingga sudah sesuai dengan permintaan pasar, apa yang mereka bikin adalah yang dijual di pasaran,” ucap Ketua Panitia Gelar Karya Sigit Purnomo.
BACA JUGA : Begini Solusi Disnakertrans DIY Agar Lulusan SMK Terserap
Adapun guru yang berasal dari seni tari atau pertunjukan mereka akan menampilkan pertunjukan terbaiknya dipentaskan pada Senin (28/11/2022) malam.
Dia menambahkan pelatihan bagi guru yang langsung bersentuhan dengan industri memang sangat dibutuhkan agar transfer ilmu ke siswa berjalan dengan baik. Akan tetapi sayangnya para guru ketika di sekolah tidak memiliki cukup waktu untuk mengasah skill karena sudah disibukkan dengan urusan administrasi.
“Selain itu jam anak-anak untuk magang itu kurang, sehingga di kurikulum merdeka saat ini PKL itu diberikan waktu enam bulan. Sipaya anak memiliki wawasan cukup agar memahami industri karena lulusan SMK disiapkan untuk bekerja,” kata Rahayu Windarto selaku Koordinator Fasilitasi Peningkatan Kompetensi BBPPMPV DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pilkada Jakarta 2024: Hingga Batas Akhir, Tak Ada Gugatan dari Paslon RK-Suswono dan Dharma-Kun di MK
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Resmikan Puskesmas Pakualaman, Hadir Lebih Dekat dan Luas
- DPRD Kota Jogja Dorong Keseriusan Penanganan Sampah 2025
- Penemuan Mayat di Lantai Dua Ruko Caturtunggal, Polisi: Korban dan Pelaku Cekcok Saat Minum Miras
- Mampu Mengelola Sampah 104 Ton Per Hari, Pemkab Sleman Optimistis Permasalahan Sampah Segera Berakhir
- Tujuh Destinasi Wisata di Gunungkidul Selenggarakan Event Akhir Tahun, Cek Tanggal dan Lokasinya
Advertisement
Advertisement