Ribuan Siswa SMA dan SMK di Bantul Terima Beasiswa PIP
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY menyebut jumlah penerima beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di DIY tahun ini sebanyak 53.476 siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) dan 19.666 siswa sekolah menengah atas (SMA).
Dari jumlah tersebut khusus Bantul yang yang menerima beasiswa program tersebut dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) itu sebanyak 12.244 siswa SMK dan 6.470 siswa SMA atau totalnya menjadi 18.714 siswa.
Advertisement
Wakil Kepala Disdikpora DIY, Suhirman mengatakan data penerima beasiswa itu merupakan jumlah tahun ini. Per siswa menerima uang tunai yang disalurkan melalui rekening siswa sebesar Rp1 juta yang dibayarkan tiap semester sebesar Rp500.000.
BACA JUGA: Hakim Kasus Klithih Gedongkuning Bakal Dilaporkan ke Komisi Yudisial, Ini Masalahnya
Uang tersebut merupakan bantuan langsung untuk siswa yang masuk kategori miskin untuk meringankan beban biaya pendidikan, di antaranya untuk membeli buku dan alat tulis lainnya, membeli seragam dan perlengkapan sekolah, membiayai transportasi ke sekolah, biaya kursus bagi peserta didik pendidikan formal, biaya praktik tambahan dan biaya magang, serta uang saku peserta didik.
Meski sudah mau akhir tahun, Suhirman mengatakan masih ada siswa yang belum bisa mencairkan dana PIP, “Yang belum dicairkan khusus di Bantul sebanyak 1.543 siswa SMK dan 345 siswa SMA,” katanya dalam Sosialisasi dan Percepatan Aktivasi Pencairan Program PIP 2022 di SMAN 2 Bantul, Kamis (24/11/2022)
Untuk percepatan pencairan, Suhirman meminta pihak sekolah untuk melengkapi data peserta didik, menginformasikan aktivasi rekening siswa dan mencermati anak dari keluarga miskin masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi syarat siswa mendapat beasiswa PIP.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan PIP merupakan program yang ditujukan untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin atau rentan miskin atau prioritas agar tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah, baik melalui jalur formal sekolah dasar sampai SMA/SMK dan jalur non formal paket A sampai paket C, serta pendidikan khusus.
“PIP ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah, karena mengalami kendala pembiayaan,” katanya.
Halim berharap PIP ini juga dapat menarik siswa putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikannya, karena dengan PIP akan dapat meringankan biaya personal pendidikan peserta didik, baik biaya langsung maupun tidak langsung.
Ia meyakini dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM), yang salah satunya melalui pendidikan formal ini nantinya akan dapat meningkatkan kapasitas SDM masyarakat Bantul sehingga akan melahirkan pembaharuan dan inovasi untuk mengatasi permasalahan yang ada.
“Dengan menjadi peserta didik hingga jenjang pendidikan menengah universal atau rintisan 12 tahun, maka akan menjadi bekal beharga bagi anak-anak agar dapat meningkatkan kualitas kehidupan, meningkatkan kesejahteraan dan memutus rantai kemiskinan,” tandas Halim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Jumat 22 November 2024: Giliran Depok dan Pasar Godean
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Akhir Pekan Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
Advertisement
Advertisement