Advertisement

Rawan Kecelakaan, Komisi C DPRD DIY Tinjau Kerusakan Jalan Ini

Media Digital
Kamis, 01 Desember 2022 - 18:57 WIB
Arief Junianto
Rawan Kecelakaan, Komisi C DPRD DIY Tinjau Kerusakan Jalan Ini Ketua Komisi C DPRD DIY Gimmy Rusdin bersama rombongan saat memeriksa kondisi kerusakan jalan karena kerap terjadi kecelakaan, di Kapanewon Minggir, Sleman, Senin (28/11/2022). - Istimewa

Advertisement

JOGJA — Rombongan Komisi C DPRD DIY meninjau kerusakan jalan di Kapanewon Minggu Sleman, Senin (28/11/2022). Selama ini kerusakan jalan itu menjadi hambatan akses transportasi masyarakat. Selain meninjau kondisi jalan, mereka juga memeriksa kondisi infrastruktur irigasi. 

Rombongan terdiri Ketua Komisi C DPRD DIY Gimmy Rusdin Sinaga, didampingi Anggota Komisi C lainnya, Amir Syarifudin, Sadar Narima dan Muhammad Yazid beserta dinas-dinas terkait.

Advertisement

Kegiatan peninjaun lokasi kemudian dilanjutkan dengan audiensi di Balai Desa Sendangrejo bersama pihak-pihak terkait dalam rangka pembahasan penanganan permasalahan.

Lurah Sendangrejo, Herjanto menjelaskan kepada Komisi C terkait dengan kerusakan jalan sepanjang 5 kilometer dari Klangon-Tempel yang mengakibatkan seringnya terjadi kecelakaan pada pengendara sepeda motor.

Hal ini dikarenakan para pengendara motor yang tidak menyadari adanya lubang jalan karena tergenang air hujan. “Masyarakat mengeluhkan banyaknya jalan yang berlubang sepanjang Jalan Klangon sampai Tempel, sehingga sering terjadi kecelakaan apalagi di musim hujan, adanya air menggenang di jalan yang berlubang mengakibatkan pengendara sepeda motor terjatuh dan adanya korban,” kata Herjanto.

Di sisi lain, Muhammad Yazid menyoroti akses jalan tersebut sering dilewati oleh truk tronton dengan kapasitas muatan yang besar, yang menjadi salah satu faktor terjadinya kerusakan jalan.

Menurutnya, perlu kejelasan terkait dengan kebijakan akses jalan bagi kendaraan bermuatan besar. Berkesinambungan dengan permasalahan kerusakan jalan, masyarakat pun mengeluhkan terkait penerangan jalan di Gedongan.

Pemerintah desa mengharapkan terlaksananya program lanjutan penerangan jalan dari simpang 4 Gedongan sampai dengan simpang 4 Balangan. 

Menanggapi hal tersebut, Gimmy Rusdin Sinaga merasa prihatin dengan kondisi yang ada. Pihaknya bersama Anggota Komisi C akan mengupayakan agar penanganan jalan provinsi ruas Klangon-Tempel akan diprioritaskan.

Selain itu diupayakan peningkatan anggaran dana untuk perbaikan atau pembangunan infrastruktur jalan. Sedangkan untuk tahun 2023 akan dioptimalkan terlebih dahulu untuk pemeliharaan jalan.

“Maksimal pada 2024 adanya peningkatan [perbaikan], syukur aspalnya diganti cor blok, seperti di Gunungkidul. Juga terkait dengan lampu penerangan, itu ada tapi kurang baik sehingga harus diperbaiki. Paling lama di tahun 2024,” ungkapnya.

Beralih pada permasalahan lain, Kapanewon Minggir, Sleman berpotensi pada sektor pertanian sebagai penunjang perekonomian masyarakat setempat, akan tetapi infastruktur irigasi menjadi masalah utama yang dihadapi para petani.

Adanya masalah jaringan irigasi dari Sadap Susukan Margokaton Seyegan yang mengairi sawah di Kapanewon Minggir. Selain itu di Bulak Margoyoso, Sendangmulyo terdapat lahan seluas 110 hektar yang terkendala masalah pengairan selama bertahun-tahun.

Dampak kesulitan akses pengairan tersebut mematikan lahan persawahan. Akibatnya beberapa lahan pertanian tersebut disewakan dan dialihfungsikan untuk ditanami tebu.

Terkait dengan penanganan masalah pengairan tersebut Budi Susanto Lurah Sendangmulyo menuturkan dibutuhkan pompa air agar dapat mengambil air dari sungai Mergoyoso untuk pengairan lahan.

“Bahwa untuk penanganan jangka pendeknya itu dibutuhkan pompa air, akan tetapi kita butuhnya jangka panjang untuk kedepannya ya diutamakan untuk dibuatkan embung. Dan embung juga dapat mensejahterakan masyarakat bukan dari pengairan sawah saja nanti, namun bisa dibuat destinasi wisata juga,” tuturnya.

Gimmy Rusdin mengatakan bahwa tindak lanjut pembangunan embung, meminta untuk segera  mengundang dinas-dinas terkait untuk mendiskusikan pembahasan secara langsung bersama komisi C di DPRD DIY.

“Masalah tindaklanjut embung, jadi rencananya Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak kita undang, kita akan putuskan di Komisi C baik dari Balai Besar, Dinas PUP ESDM maupun pemerintah setempat,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement