Advertisement

Pelancong Bakal Serbu Gunungkidul saat Nataru, Rambu Larangan Mandi di Pantai Diperbanyak

Triyo Handoko
Kamis, 15 Desember 2022 - 15:07 WIB
Arief Junianto
Pelancong Bakal Serbu Gunungkidul saat Nataru, Rambu Larangan Mandi di Pantai Diperbanyak Ilustrasi Pantai Kukup, Kalurahan Kemadang, Tanjungsari. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Sebanyak 140.000 wisatawan diprediksi akan berlibur ke Gunungkidul saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Berbagai persiapan dilakukan Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul dari memperbanyak rambu larangan mandi di pantai hingga berkoordinasi dengan pengelola objek wisata.

Advertisement

Dispar Gunungkidul pesimistis terhadap data 7,8 juta wisatawan ke DIY saat nataru. Selain tak ada cuti bersama nasional, momen libur Nataru tahun ini terjadi hanya pada Sabtu dan Minggu.

Kepala Dispar Gunungkidul, Arif Aldian memprediksi 140.000 wisatawan yang akan mengunjungi wilayahnya saat nataru. “Perkiraan tersebut dari pantauan kami dan koordinasi dengan berbagai organisasi perangkat daerah [OPD],” jelasnya, Kamis (15/12/2022).

BACA JUGA: Aset Gunungkidul Disensus Tahun Depan sgar Aset Pemkab Terawat

Meskipun begitu, Arif tetap berharap jumlahnya saat nataru nanti bisa lebih banyak lagi. “Persipan sudah kami lakukan dari jauh hari, termasuk pengenceran promosi. Persiapan yang tengah dilakukan sekarang lebih ke menjaga keamanan dan keselamatan objek wisata,” katanya.

Diakui Arif, pengamanan terutama dilakukan di kawasan pantai. Hal itu dilakukan dengan memperbanyak rambu larangan mandi di pantai.

“Kondisi cuaca sekarang juga tidak menentu, makanya kami gencarkan itu. Koordinasi dengan berbagai pihak terutama Tim SAR, BPBD, dan kepolisian sudah kami lakukan,” ujarnya.

Koordinasi dengan pengelola wisata, dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Desa Wisata, hingga PHRI sebagai perwakilan pengeola hotel dan restoran dilakukan Dinpar Gunungkidul.

“Soal nuthuk harga saat momen Nataru, sudah kami koordinasikan dengan Pokdarwis dan Desa Wisata supaya kelompoknya tidak melakukan itu karena mereka yang lebih dekat dengan pedagang. Kami jelaskan kalau nuthuk harga wisatawan akan kapok berkunjung dan berdampak buruk ke objek wisata yang mereka kelola,” terangnya.

Itulah sebabnya, Arif menjamin tak ada yang nuthuk harga di objek wisata Gunungkidul. “Itu komitmen bersama baik dari pemerintah maupun masyarakat,” katanya.

Soal juru parkir yang nuthuk harga, lanjut Arif, Dinpar sudah koordinasi dengan Dishub Gunungkidul. “Dishub juga sudah berkoordinasi terhadap pengelola parkir di bawahnya untuk tidak melakukan hal itu. Bisa mencoreng wisata Gunungkidul hal seperti itu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang

News
| Jum'at, 19 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement