Sederet Prestasi DIY jadi Alasan Kunjungan Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan
Advertisement
JOGJA — Angka stunting di DIY pada 2021 berada di bawah angka stunting nasional berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Hal inilah yang menjadi salah satu alasan Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan mengadakan Capacity Building Manajemen Audit Kasus Stunting ke DIY Selasa (20/12/2022) di Ruang Kencana, Perwakilan BKKBN DIY.
Prevalensi stunting di DIY berada pada angka 17.3% sedangkan Provinsi Kalimantan Selatan masih di angka 30% berdasarkan SSGI Tahun 2021. Pada 2024 diharapkan stunting di Indonesia harus berada pada angka 14%.
Advertisement
“Selain capaian prevalensi stunting yang sudah on the track, capaian Angka Kelahiran Total di DIY sudah berada pada angka 1.91 berdasarkan Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK-21). Selain itu, banyak prestasi yang sudah diraih DIY dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana Tahun 2022,” kata Dra. Joehananti Chriswandari selaku Plh. Kepala Perwakilan BKKBN DIY dalam sambutannya pada Kegiatan Diskusi Panel Audit Kasus Stunting (AKS) dan Manajemen Kasus Stunting Melalui Studi Tiru di DIY.
Beberapa prestasi DIY dalam pelaksanaan Program BanggaKencana Tahun 2022 adalah Capaian Tertinggi Nasional Pelayanan KB dalam Momentum TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-113 sebesar 231%; Juara I Nasional Pelayanan KB Sejuta Akseptor dalam Rangka Hari Keluarga Nasional ke-29 kategori target 10.000–60.000 dan kategori capaian KB MKJP 1.500–5.000; Juara II Nasional Pelayanan KB TMKK dengan capaian 175.21% dari total target; dan Juara I Nasional Lomba Video Pendek Ajang Kespro Kawula Muda.
Terbaru, DIY juga mendapatkan penghargaan Strategi Pelaksanaan Terbaik Pemutakhiran PK22 dan juga Koordinator Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi terbaik pada Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2022.
Keberhasilan DIY dalam pelaksanaan Program BanggaKencana tentunya tidak lepas dari komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten/kota serta lintas sektor dalam mendukung Program BanggaKencana.
Salah satu pemerintah daerah yang dinilai berkontribusi dalam mendukung Program BanggaKencana utamanya terkait dengan penurunan kasus stunting melalui KB Pasca Persalinan adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan KB (DPMDPPKB) Kabupaten Kulon Progo.
“Salah satu alasan kami melaksanakan capacity building ke DIY adalah karena prevalensi kasus stunting di DIY sudah di bawah angka Nasional. Selain itu, kami juga ingin belajar terkait upaya percepatan penurunan stunting melalui peningkatan capaian KB pasca salin di Kabupaten Kulon Progo,” kata Ir. H. Ramlan, MA selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam kegiatan tersebut turut dipaparkan juga materi terkait Pelaksanaan Manajemen Audit Kasus Stunting (AKS) di DIY oleh Sub Koordinator Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah dan Swasta Perwakilan BKKBN DIY, dr.M.Z. Fathurachman, M,Sc.
“Audit Kasus Stunting memiliki 2 sumber pendanaan, yaitu dari Dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) dan APBN”, ungkap dr. M.Z. Fathurachman mengawali paparan materi terkait Pelaksanaan Manajemen AKS di DIY.
Selanjutnya disampaikan juga paparan materi dari Ketua Satgas Percepatan Penurunan Stunting (PPS) DIY Heny Asteria terkait Pendampingan AKS BOKB. Heny menjelaskan bahwa penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik (BOKB) AKS kabupaten/kota di DIY mencapai 100% untuk 4 kabupaten/kota. Hanya Kabupaten Gunungkidul saja dengan penyerapan 97%.
Terakhir, paparan materi dari Drs. Ariadi, MM selaku Kepala DPMDPPKB Kabupaten Kulon Progo terkait Strategi Kabupaten Kulon Progo dalam Percepatan Penurunan Stunting Melalui Peningkatan Capaian KB Pasca Salin. Sebagai informasi, persentase balita stunting di Kabupaten Kulon Progo berdasarkan data Puskesmas adalah 10.38% tahun 2021 dan 9.94% tahun 2022.
“Salah satu upaya yang kita lakukan untuk menurunkan angka stunting adalah dengan meningkatkan capaian KB Pasca Persalinan. Capaian KB Pasca Persalinan di angka 29.65% tahun 2021 dan 27.75% pada November 2022”, ungkap Drs. Ariadi dalam penjelasannya terkait upaya percepatan penurunan stunting melalui KB Pasca Persalinan di Kabupaten Kulon Progo.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan beserta jajaran, Ketua Dharma Wanita Persatuan Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk KB Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kepala Dinas PPKBPM Kota Banjarmasin, Satgas PPS Provinsi Kalimantan Selatan, Koordinator Bidang dan Sekretaris Badan di lingkungan Perwakilan BKKBN DIY, serta Kepala DPMDPPKB dan Kepala Bidang DPMDPPKB Kabupaten Kulon Progo.
Setelah kegiatan ini dilaksanakan, harapannya baik Provinsi Kalimantan Selatan dan DIY dapat saling belajar dan berkolaborasi bersama untuk meningkatkan kinerja dalam Program BanggaKencana dan Akselerasi Percepatan Penurunan Stunting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Viral Ratusan Burung Pipit Ditemukan Mati di Bandara Ngurah Rai, Ini Penjelasan BKSDA
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kampanye Terakhir Harda-Danang sapa Pendukungnya dengan Senam Sleman Sehat
- Masuk Masa Tenang, Satpol PP Gunungkidul Mulai Copoti APK Paslon
- BMKG DIY Prediksi Hujan Terjadi pada Hari Pemungutan Suara 27 November 2024
- Tersengat Listrik, Warga Nanggulan Kulonprogo Meninggal Dunia
- Anggaran Makan Bergizi Gratis di Gunungkidul Rp26 Miliar Masuk ke BTT APBD 2025
Advertisement
Advertisement