Pemberdayaan UMKM Kerajinan Kayu menuju Pasar Ekspor
Advertisement
JOGJA — Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi menjelang akhir tahun ini menawarkan program Hibah Insentif Pengabdian kepada Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU bagi PTS tahun 2022.
Skema yang ditawarkan salah satunya adalah Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) yang bertujuan meningkatkan keberdayaan kelompok masyarakat ekonomi produktif. Universitas Sanata Dharma, melalui LPPM menerima penugasan di antara 25 PTS se-Indonesia yang dipilih Kemendikbudristek.
Advertisement
Salah satu proposal yang lolos pendanaan program hibah ini adalah Tim dari Fakultas Vokasi yang terdiri dari Ignatius Deradjad Pranowo, Dian Artanto, dan Martinus Bagus Wicaksono. Kegiatan juga melibatkan mahasiswa prodi Mekatronika yaitu: Richard Owen Felixio, Alfonsus Adji Bagus Prayogi, dan Yosaphat Adimas Wahyu.
Tim PkM Fakultas Vokasi mengusung program Pemberdayaan UMKM Kerajinan Kayu menuju Pasar Ekspor. Program hibah PkM ini menggandeng mitra UMKM kerajinan kayu, yaitu CV Anugrah Acintya Gumilar (AAG) yang berlokasi di Temuwuh, Gamping, Sleman.
Mitra adalah produsen yang memproduksi aksesori rumah dan furnitur beraksen kecil. Dijalankan oleh tim dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dalam menciptakan desain dan produk untuk pelanggan yang menghargai kualitas dan menghargai kerajinan tangan. AAG memadukan keindahan budaya Indonesia dengan kebutuhan fungsional masa kini.
Program PkM ini bertujuan dalam rangka peningkatan kemandirian masyarakat, salah satunya adalah kelompok usaha ekonomi produktif. Sejalan dengan tujuan ini dilakukan identifikasi dan penentuan solusi yang tepat bagi permasalahan yang dihadapi mitra.
Selain itu kegiatan ini termasuk mendukung program ekonomi hijau,yaitu selain meningkatkan kesejahteraan rakyat sebagai tujuan akhir kegiatan ekonomi, juga diharapkan memberi dampak tercapainya keadilan, baik keadilan bagi masyarakat maupun lingkungan dan sumber daya alam itu sendiri.
Sementara dalam hubungannya dengan IKU, kegiatan ini merupakan perwujudan dari pelaksanaan IKU: Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus (no.2), Dosen berkegiatan di luar kampus (no.3), dan Hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat (no.5).
Permasalahan yang berhasil dirumuskan adalah dalam hal Proses produksi dan Manajemen produksi yang selama ini dialami AAG. Secara singkat dapat dirangkum bahwa dari kedua prioritas masalah tersebut ditemukan solusi yaitu bahwa ketergantungan terhadap penyewaan ruang pengering (Kiln dryer chamber), membawa akibat pada penurunan kualitas produk dan kesulitan pengaturan penjadwalan tenaga kerja pada setiap tahapan produksi.
Maka solusi yang ditawarkan oleh Tim kepada AAG adalah pembuatan Kiln dryer yang diyakini akan mampu meningkatkan kemandirian proses produksi dan manajemen produksi AAG. Tim selanjutnya membuat desain kiln dryer dan mulai membangunnya dengan keterlibatan dan partisipasi aktif AAG. Periode pelaksanaan kegiatan pembuatan kiln dryer ini dimulai dari tanggal 9 – 23 Desember 2022.
Hasil yang memuaskan dicapai pada akhir program kegiatan, yaitu tersedianya Kiln dryer chamber yang akhirnya dapat dimiliki AAG berkat bantuan dana dari KemedikbudRistek-Dikti melalui skema KKM.
Manfaat yang dapat diperoleh dari tersedianya unit kiln dryer ini adalah sudah pasti akan meningkatkan produktivitas volume pekerjaan yang dapat diterima dari konsumen; diperkirakan akan terjadi peningkatan kapasitas produksi sebesar 30% hingga 50%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tabrak Pengendara setelah Terabas Lampu Merah, Pemotor Alami Luka Berat
- Pemkab Siapkan Rp52,7 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis, Defisit APBD Bantul Kian Dalam
- Heboh Kabar Pembebasan Dirinya, Mary Jane Veloso Telepon Kedubes Filipina
- Bawaslu DIY Petakan Potensi Kerawanan TPS Pilkada 2024, Listrik & Internet Kerap Jadi Kendala
- Kunjungi Harian Jogja, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Tanyakan Kiat Bertahan di Era Digital
Advertisement
Advertisement