Advertisement
Begini Cara Cegah Penularan TBC Menurut Zero TB

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN — Beberapa kabupaten di DIY mencatatkan tingginya kasus tuberkulosis (TBC). Upaya pencegahan bisa dilakukan dengan vaksin dan pengobatan.
Dokter spesialis anak konsultan respirologi, RSUP Dr. Sardjito sekaligus Direktur Zero TB Yogyakarta, dr. Rina Triasih mengatakan pencegahan bisa dilakukan dengan memberikan vaksin BCG pada bayi. Selain itu diperlukan juga gaya hidup yang bersih dan sehat.
Advertisement
"Ini kalau ada anak yang kontak erat dengan pasien TBC dewasa itu kita bawa ke puskesmas atau ke rumah sakit untuk di skrining," ucapnya kepada Harianjogja.com, Kamis (22/12/2022).
Jika yang kontak erat dinyatakan sakit TBC mestinya dilakukan pengobatan, jika dia tidak sakit TBC maka dilakukan pencegahan dengan obat. "Obat pencegah TBC ini yang masih belum populer di masyarakat. Harus kami sosialisasikan," ujar dia.
BACA JUGA: Dishub Jogja Bakal Gembosi Kendaraan Parkir Sembarangan
Lebih lanjut dia menjelaskan, TBC adalah penyakit menular untuk memutus mata rantainya yakni dengan menemukan pasiennya. Jika sudah ketemu diobati sampai tuntas. "Minum obat pencegahan ini tidak hanya untuk anak, namun juga untuk dewasa. Obatnya sudah ada di puskesmas dan rumah sakit," jelasnya.
Meningkatnya jumlah kasus, kata Rina, bisa jadi karena saat ini sedang digiatkan pencatatan dan pelaporan. Dulu belum banyak kasus-kasus yang ditemukan di masyarakat, kini ada kegiatan penemuan kasus TBC dilakukan melalui mobil rontgen keliling.
"Pasien TBC yang belum berobat atau dia merasa tidak ada gejala belum berobat ini akan jadi sumber penularan, kalau gak ditemukan dan diobati akan buat kasus meningkat."
Namun, masih perlu dipastikan lagi apakah benar meningkat karena skrining atau memang terjadi peningkatan kasus. Dinas kesehatan akan bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) akan melihat kondisi objektifnya. "Kami akan melihat apakah kasusnya benar-benar meningkat, atau karena pencatatan pelaporan, atau sebab lain," ungkapnya.
Dalam beberapa pemberitaan disebutkan penularan kasus TBC di Bantul akibat anak sering digendong dan dicium. Rina membenarkan memang penularan melalui percikan air ludah.
Namun bukan berarti setiap anak mendapatkan ciuman menjadi penyebab dari TBC. Karena tidak semua orang menderita TBC. Menurutnya ini perlu diluruskan sehingga tidak membuat masyarakat menjadi risau. "Kalau diciumnya bukan sama orang TBC ya enggak [terjadi penularan]."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Hilang Kontak, Tim Jawara Obira Kini Siap Jalankan Program KKN UGM di Pulau Obi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pengamanan Objek Wisata Diperketat Selama Libur Panjang
- Area Baru Parkir Malioboro di Kotabaru Mulai Digunakan, Pembatas Jalan Dibongkar
- Satpol PP Bantul Sita 1.600 Batang Rokok Ilegal di Jetis, Pemilik Warung Didenda di Tempat
- Datangi Sekolah Rakyat BBPPKS Purwomartani, Menteri Komdigi Bangun Fasilitas Internet 200 Mbps
- Tiga Tahun Terputus, Perbaikan Jembatan Bulurejo Bantul Dimulai Juli 2025
Advertisement
Advertisement