Advertisement
Dishub Jogja Bakal Gembosi Kendaraan Parkir Sembarangan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja akan menempelkan stiker serta menggembosi kendaraan yang parkir sembarangan pada masa Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Pengendara yang parkir di tempat ilegal akan ditindak karena berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas serta menjadi celah bagi tindakan nuthuk atau memungut tarif parkir di atas harga resmi.
"Kalau ada parkir dadakan, kami akan tempeli stiker dan gembosin kendaraannya," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Jogja Agus Arif Nugroho, Kamis (22/22/2022).
Advertisement
Agus mengatakan potensi kedatangan empat sampai lima juta wisatawan di wilayah DIY dan sekitarnya pada masa Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 akan membuat kantong parkir tidak bakal cukup. Pengunjung diminta untuk menggunakan kendaraan umum saat ke lokasi ramai, seperti Malioboro.
"Malioboro kami pastikan padat karena di area itu hanya beberapa kantong parkir yang tersedia. Kalau kondisi lalu lintas padat, kendaraan akan parkir agak jauh misalnya di Mandala Krida kalau pas Tahun Baru," ujarnya.
Di kawasan seputaran Malioboro tercatat hanya ada sejumlah kantong parkir yang dikelola pemerintah yakni Parkir Senopati, Parkir Ngabean, Parkir Sriwedari, Parkir ABA, Parkir Malioboro II, Parkir Beskalan, Parkir Malioboro III, dan Parkir Tugu Barat (Bong Suwung). Agus mengklaim parkir nuthuk sudah diantisipasi dengan mengkoordinasikan para juri parkir yang ada di wilayahnya.
"Kalau ada lagi parkir nuthuk jelas langsung pidana. Bagi siapa yang melakukan ya tanggung risiko karena perbuatan melakukan hukum," kata dia.
BACA JUGA: Dentuman Keras pada Kamis Siang di Gunungkidul Masih Jadi Misteri
Dinas juga mengimbau kepada wisatawan atau pengunjung di masa Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 untuk meminta karcis parkir resmi saat berkunjung ke suatu tempat. Tanda larangan parkir mesti ditaati untuk meminimalkan potensi munculnya parkir di bahu jalan atau fenomena nuthuk yang masuk dalam kategori pungutan liar.
"Kalau parkir di tempat terlarang dan kawasan ramai, ada kemungkinan yang membawa kendaraan didatangi orang yang mengaku jukir. Karcis parkir harus jelas. Tapi kalau misalnya insidental, orang punya rumah kemudian mau dijadikan tempat parkir ya dikoordinasikan, karena jelas ada aturan. Saya di banyak kesempatan juga bilang kepada jukir resmi, kalau mau nuthuk silakan tanggung risiko, siapapun di negeri ini kalau melanggar hukum ya ditindak," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
- Catat Rangkaian Kegiatan Menarik Selama HUT ke-74 Pemkab Kulonprogo
- Wabup Sleman Tuntut Keterlibatan Setiap OPD Turunkan Angka Kemiskinan
Advertisement
Advertisement