Advertisement

100 Sapi di Sleman Akan Disuntik Vaksin LSD

Lugas Subarkah
Kamis, 12 Januari 2023 - 23:07 WIB
Budi Cahyana
100 Sapi di Sleman Akan Disuntik Vaksin LSD Ilustrasi penyuntikan sapi. - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman akan memberikan vaksin lumpy skin disease (LSD) kepada 100 sapi mulai 18 Januari.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono, menjelaskan jawatannya telah mengajukan 3.000 dosis vaksin kepada Kementerian Pertanian yang saat ini sudah berada di Pemda DIY. “Rencana tanggal 18 Januari diberikan,” ujarnya, Kamis (12/1/2023).

Advertisement

Launching vaksin LSD akan dilaksanakan di Kelompok Kandang Ternak Andini Mangambar, Mulungan Kulon, Kalurahan Sendangadi, Kapanewon Mlati. Vaksinasi pertama diberikan pada ternak di zona kontrol radius 10 kilometer dari wilayah zona tertular, di Kalurahan Tridadi, Kapanewon Sleman.

Setelah pemberian vaksin kepada 100 sapi di zona kontrol tersebut, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman akan melanjutkan vaksinasi di zona radius 50 kilometer. “Terus menerus, pelaksanaan vaksinasi terus dilakukan,” ungkapnya.

BACA JUGA: Tol Terpanjang Kedua di Indonesia Tersambung Tol Jogja Solo dan Jogja Cilacap, Ini Jalurnya

Vaksin LSD hanya diberikan satu dosis untuk setiap sapi. Adapun produk yang digunakan yakni Mevac dan Lumpyvac, masing-masing sebanyak 2 ml dan 1 ml untuk setiap ekor sapi. Vaksin hanya diberikan kepada hewan yang sehat. Sementara hewan yang sakit atau pernah terinveksi LSD tidak divaksin.

Pengawasan dilakukan 30 hari setelah vaksinasi dengan melakukan sampling pada hewan dengan metode simple random sampling. Serum akan dikoleksi dari hewan tersebut dan diuji dengan pengujian serologi Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA).

LSD merupakan penyakit infeksius yang disebabkan Capripox Virus dan menyerang ternak sapi atau kerbau. Penyakit ini ditandai dengan benjol pada kulit, kurang nafsu makan dan suhu badan meningkat dengan masa inkubasi 28 hari.

“LSD tidak menular kepada manusia atau zoonosis, namun mengakibatkan kerugian yang besar karena produktivitas menurun tajam. Tingkat kematian atau mortalitas di bawah 10 persen, sedangkan tingkat kesakitan atau morbiditas 45 persen,” katanya.

Pengendalian LSD dilakukan dengan cara mengobati ternak yang sakit, mengendalikan vector serangga serta pemberian imunitas kepada ternak yang masih sehat menggunakan vaksin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

TWC Targetkan Wisatawan Candi Borobudur & Prambanan Naik 37% Saat Libur Lebaran

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement