Konflik di Pantai Widodaren Tak Kunjung Usai, Ini Harapan Dinas Pariwisata Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Muhammad Arif Aldian mengharapkan konflik di Pantai Widodaren di Kalurahan Kanigoro, Saptosari, bisa diselesaikan dengan baik. Kisruh yang berkepanjangan malah akan berdampak buruk terhadap pengembangan sektor kepariwisataan.
“Saya sudah mendengarnya dan permasalahannya sudah lama,” kata Aldian saat dihubungi melalui ponsel, Rabu (18/1/2023).
Advertisement
Menurut dia, kisruh menyangkut warga dengan pemerintah kalurahan sehingga Pemerintah Kecamatan Saptosari bisa menjadi penengah agar permasalahan bisa diakhiri. “Sudah saya koordinasikan dan kami juga siap menjadi penengah,” katanya.
Aldian berpendapat penutupan akses ke pantai mengganggu sektor wisata di kawasan tersebut. Oleh karenanya, ia meminta semua pihak mengedepankan solusi yang baik agar potensi wisata yang ada tetap bisa dijalankan.
BACA JUGA: Kecewa dengan Pemerintah, Warga Tutup Jalan Masuk ke Pantai Widodaren Gunungkidul
“Kalau perlu tidak hanya warga dengan kalurahan, tapi investor juga diikutikan dalam proses mediasi. Mudah-mudahan masalah yang ada bisa diselesaikan dengan baik,” katanya.
Panewu atau Camat Saptosari Eka Priyatna mengatakan setellah penutupan jalan menuju Pantai Widodari, sudah ada upaya mediasi. Selain mendengarkan versi dari Pemerintah Kalurahan Kanigoro, kecamatan juga berupaya mendengarkan keterangan warga.
Meski demikian, sambung dia, upaya tersebut belum berhasil karena Forum Pimpinan Kapanewon (Forkompika) Saptosari pada Selasa (18/1/2023) tidak berhasil menemui warga. “Kami harus berjalan sekitar 500 meter ke dekat pantai, tapi warga tidak ada di sana,” katanya.
Menurut Eka, upaya mediasi akan terus dilakukan agar permasalahan di Pantai Widodaren bisa segera diselesaikan. “Harapannya blokade bisa segera dibuka agar pariwisata bisa jalan,” katanya.
Pemerintah Kecamatan Saptosari masih menunggu hasil komunikasi dengan warga sehingga bisa mengetahui latar belakang masalah dari kedua pihak. “Kami masih coba komunikasi dengan warga, sebab usaha pertama gagal. Yang jelas, setelah ketemu dua versi dari masing-masing pihak segera dilakukan mediasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
- Kapanewon Gamping Sleman Bentuk Satgas Pengelolaan Sampah
- Santer Kabar Ratusan Kader Membelot, Begini Penjelasan DPD PAN Sleman
- Pemkab Tegaskan Tak Ada Penyertaan Modal kepada Aneka Dharma untuk Proyek ITF Bawuran
Advertisement
Advertisement