Advertisement

Waduh! Jembatan Cagar Budaya di Sleman Dipasangi Spanduk Partai dan Dicoret-coret

Lugas Subarkah
Jum'at, 27 Januari 2023 - 15:37 WIB
Bhekti Suryani
Waduh! Jembatan Cagar Budaya di Sleman Dipasangi Spanduk Partai dan Dicoret-coret Spanduk parpol terpasang di Jembatan Pangukan yang merupakan cagar budaya, Jumat (27/1/2023) - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN– Sebuah spanduk partai politik (parpol) terbentang menggantung di jembatan bekas rel kereta api Pangukan, Kalurahan Tridadi, Kapanewon Sleman beberapa waktu terakhir. Padahal jembatan tersebut merupakan bangunan cagar budaya. Selain melanggar aturan tentang bangunan cagar budaya, spanduk ini juga mengganggu pemandangan jembatan tersebut.

Spanduk itu berukuran nyaris selebar sungai yang mengalir di bawahnya itu berisi ucapan selamat ulang tahun kepada salah satu parpol yang disampaikan oleh salah satu kadernya.

Advertisement

Padahal, jembatan Pangukan telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Pemkab Sleman melalui Keputusan Bupati Sleman No. 14.7/Kep.KDH/A/2017 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas Kebudayaan Sleman, Edy Winarya, menjelaskan berdasarkan UU No. 11/2010 tentang Cagar Budaya, tidak diperbolehkan adanya pemasangan spanduk promosi termasuk dari parpol. "Tidak boleh. Saya juga sudah di-WA beberapa pemerhati," ujarnya, Jumat (27/1/2023).

Hal seperti ini setidaknya sudah terjadi sebanyak dua atau tiga kali. Terkait hal tersebut, Edy sudah mengirimkan surat ke Satpol PP untuk melepas spanduk. "Penegakkan kami koordinasi lintas sektoral. Ini kami baru bersurat dengan Satpol PP untuk memediasi agar itu bisa dilepas," katanya.

Spanduk itu menurutnya sudah terpasang di Jembatan Pangukan sekitar 10 hari lalu. Karena tidak diperbolehkan, tentu pemasangan spanduk itu juga tidak mengantongi izin. Selain tak berizin, spanduk juga menutupi pemandangan Jembatan Pangukan yang secara arsitektural menarik dan memiliki nilai sejarah. Dari sumber website Dinas Kebudayaan Sleman, jembatan ini dibangun pada masa kejayaan perkebunan tebu di wilayah Sleman.

Jembatan ini dibangun oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) tahun 1896 sebagai sarana transportasi barang maupun manusia dari Jalur Jogja-Magelang.

BACA JUGA: Dua Tersangka Atap Sekolah Ambruk di Gunungkidul Mulai Disidang

Selain spanduk parpol, Jembatan Pangukan juga kerap menjadi sasaran vandal berupa coretan pilox. Sampai saat ini coretan pilox tersebut masih ada yang terletak di tembok bagian bawah jembatan.

Terkait aksi vandal, pihaknya juga sudah pernah menghapus, namun kembali muncul. "Saya sudah mengecat beberapa waktu lalu. Tapi ada lagi yang vandal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jokowi Beberapa Kali Minta Maaf Jelang Akhir Jabatan, Istana: Presiden Menunjukkan Sikap Kerendahan Hati

News
| Kamis, 03 Oktober 2024, 23:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Jogja lewat Diorama

Wisata
| Rabu, 02 Oktober 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement