Advertisement

Puluhan Juta Dianggarkan Kelurahan Gedongkiwo untuk Tangani Sampah

Triyo Handoko
Selasa, 31 Januari 2023 - 23:37 WIB
Budi Cahyana
Puluhan Juta Dianggarkan Kelurahan Gedongkiwo untuk Tangani Sampah Suasana Musrenbang Kelurahan Gedongkiwo yang fokus menangani sampah di wilayahnya. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kelurahan Gedongkiwo, Kemantren Mantrijeron, Kota Jogja, telah menyelesaikan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2023. Salah satu poin Musrenbang adalah penanganan sampah dengan merencanakan anggaran puluhan juta untuk mewujudkannya.

Ada tiga program yang akan dijalankan untuk menangani sampah di Kelurahan Gedongkiwo sepanjang 2023 ini. Program tersebut meliputi pelatihan pembuatan komposter tingkat RT, pembuatan biopot, dan pelatihan penanganan sampah anorganik.

Advertisement

Anggaran Rp61 juta disediakan untuk pelatihan pembuatan komposter yang menyasar 86 RT di Kelurahan Gedongkiwo. Sementara, rencana pembuatan bipot dianggarkan Rp8 juta. Terakhir, pelatihan penanganan sampah anorganik dianggarkan Rp8 juta.

Sekretaris Kelurahan Gedongkiwo Efi Widiastuti menjelaskan tiga program tersebut sudah disepakati masyarakat di kelurahannya. “Tapi belum final karena masih perlu dibawa ke Musrenbang tingkat Kemantren Mantrijeron,” katanya, Selasa (31/1/2023).

Efi mengatakan Gedongkiwo terus berkomitmen mewujudkan penanganan sampah yang memadai sesuai arahan Pemkot Jogja. “Bentuk nyata komitmen tersebut dengan membuat program konkret seperti tadi, kami juga terus berkoordinasi dengan Paguyuban Bank Sampah Kelurahan Gedongkiwo untuk mewujudkan zero sampah,” jelasnya.

Penanganan sampah juga dilakukan dengan koordinasi melalui ketua RT sekelurahannya. “Karena yang lebih tahu pasti dan dekat dengan masyarakat itu ketua RT maka koordinasi intens juga dilakukan dengan mereka,” ujarnya.

Lurah Gedongkiwo Supriyono yang memimpin Musrenbang pada Senin dan Selasa (23-24/1/2023) kemarin juga melihat adanya komitmen masyarakat untuk mengatasi masalah sampah.  Supriyono menjelaskan ada beberapa usulan penanganan sampah oleh masyarakat, misalnya, pembuatan biopori jumbo di 12 titik.

“Ini juga kami bahas, ternyata ada kesulitan mencari lahan untuk bikin biopori jumbo di 12 titik, akhirnya dialihkan dengan biopot yang tidak memakan lahan dan mudah diakses,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kadin Bakal Bangun 1.000 Dapur Umum Makan Bergizi Gratis

News
| Selasa, 13 Mei 2025, 18:47 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya

Wisata
| Senin, 12 Mei 2025, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement