Advertisement

Minat Warga Pakai Transportasi Publik Meningkat, Dishub DIY Terus Menambah Inovasi

Media Digital
Kamis, 02 Februari 2023 - 17:52 WIB
Budi Cahyana
Minat Warga Pakai Transportasi Publik Meningkat, Dishub DIY Terus Menambah Inovasi Gelar wicara tentang angkutan transportasi publik di wilayah DIY bersama PT AMI, Gojek dan Dinas Perhubungan DIY. - Harian Jogja

Advertisement

JOGJA—Minat masyarakat menggunakan transportasi publik semakin berkembang di Jogja. Dinas Perhubungan DIY bersama PT Anindya Mitra Internasional (AMI) selaku pengelola Trans Jogja pun melakukan sejumlah inovasi layanan agar moda transportasi publik semakin diminati.

Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menjelaskan sejak pertama kali diluncurkan pada 2008 lalu Trans Jogja selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Yang terbaru yakni melakukan evaluasi rute di beberapa titik menyusul pengembangan kawasan sisi selatan Jogja.

Advertisement

Misalnya saja pembukaan rute Palbapang-Malioboro, kemudian penambahan tiga jalur baru mulai dari Ngaglik, Ngemplak, dan Godean maupun pemindahan armada Temanbus ke titik lain untuk kemudian diganti dengan bus Trans Jogja. Khusus yang disebutkan pertama, sejak dibuka pada tahun lalu kini jumlah penumpang harian sudah mencapai angka 1.000 an.

"Palbapang kan belum ada yang ke selatan busnya. Awalnya buka masih 300-an penumpang, sekarang sudah seribuan penumpang, sangat luas biasa dan melebihi jalur favorit lain ke Malioboro, harapan kami konsisten ya dan terus memberikan peningkatan layanan," kata Ni Made dalam gelar wicara Trans Jogja yang dikutip Kamis (2/2/2023).

Ni Made menjelaskan sekarang sudah ada 17 jalur yang dilayani dengan penambahan tiga jalur lainnya dari Kementerian Perhubungan dengan 44 unit armada. Sementara khusus armada Trans Jogja sekarang ada di angka 128 unit. Operasional layanan transportasi publik itu kini sudah mencakup 25 kemantren dan kapanewon di seluruh kota wilayah DIY.

"Salah satu yang kami evaluasi ke depan untuk meningkatkan layanan adalah soal waktu tempuh dan juga headway atau jarak antara satu bis dengan yang lain. Memamg itu semua tergantung jumlah armada. Sementara waktu tempuh tergantung pada volume lalu lintas. Ke depan kita coba tata pelan-pelan soal ini," kata dia.

Direktur Utama PT AMI Dyah Puspitasari mengatakan berdasarkan kajian internal, minat masyarakat Jogja terhadap penggunaan transportasi publik masih cukup tinggi. Namun yang masih menjadi tantangan adalah penyelenggaraan jalur bus khusus agar armada Trans Jogja mampu mempersingkat waktu tempuh maupun jarak antara guna mengoptimalkan layanan.

"Rata-rata jarak memang masih lumayan optimal berada di angka 10 menit. Namun ada juga yang 50 menit karena armadanya cuma 3. Kami sudah ada aplikasi Trans Jogja yang bisa digunakan untuk memantau bus pada jalur tertentu," sebutnya.

Dengan aplikasi itu, penumpang dapat secara real time memantau kedatangan maupun posisi bus saat hendak menaiki Trans Jogja. "Soal kebiasaan untuk jalan kaki ke halte, tidak ada jalur khusus sehingga jarak kedatangan bus belum optimal, ini memang menjadi catatan kami. Namun penumpang itu bisa mengecek keberadaan dan perjalanan bus lewat aplikasi saja mereka sudah tenang, itu yang paling penting, mereka tahu moda yang dinaiki," jelasnya.

Gagas Go Transit

Melihat perkembangan pengguna transportasi publik yang kian meningkat pesat, terutama pada musim libur wisatawan, Pemda DIY bersama dengan Gojek berencana untuk menghadirkan layanan Go Transit untuk memudahkan mobilitas dan perpindahan penumpang dari satu moda transportasi publik ke moda lain. Layanan ini sudah diterapkan di Jakarta dan disambut positif oleh masyarakat.

"Kami sudah mulai kolaborasi dengan transportasi publik agar kita bisa menyambung satu sama lain dan sinergi. Apalagi dengan Jogja kita berharap bisa kerja sama ke depan. Mungkin ada halte terdekat nanti akan kami kolaborasikan sebagai angkutan pengumpan [feeder] saja. Apalagi tadi susah ada aplikasinya, kita tinggal match saja mungkin bisa untuk memajukan transportasi publik," kata Public Policy & Goverment Relation Gojek Central & West Java, Saiful Bakhtiar.

Saiful menjelaskan fenomena yang berkembang di kota-kota lain yang sudah menerapkan layanan tersebut adalah penumpang kerap kali menggunakan transportasi daring khususnya Gojek menuju halte untuk naik kendaraan umum maupun sebaliknya. Program ini dinilai tepat diterapkan di Jogja lantaran perkembangan KRL dan juga Trans Jogja yang kian pesat.

"Rencananya Go Transit di Februari sudah bisa dioperasionalkan, jadi nanti misalnya untuk menyambung ke KRL atau Trans Jogja bisa menggunakan layanan itu. Orang Solo yang mau ke Jogja, nanti naik KRL langsung naik Trans Jogja dan langsung naik Gojek. Sehingga bisa efisiensi waktu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

10 Orang Tewas Usai Dua Helikopter Militer Malaysia Tabrakan, Berikut Kronologinya

News
| Selasa, 23 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement