Gencarkan Program Gratis Sehati, KUA Bantul Tak Mau Produk Tanpa Logo Halal Merugi

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL— Program Gratis Sertifikasi Halal Sehati di Kapanewon Bantul diklaim sudah mencapai 80%. Kantor Urusan Agama (KUA) Kapanewon Bantul gencar melakukan pendaftaram kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk melakukan pendampingan.
Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Kecamatan Bantul, Joko Sugiarto menyampaikan saat ini pihaknya masih dalam proses pendataan UKM untuk bisa mendapatkan sertifikat. “Kami mendatangi UKM secara langsung, akan kami daftarkan dan kami sosialisasikan supaya punya sertifikat halal,” kata Joko, Jumat (3/2/2023).
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Program Sehati, menurut joko, mulai gencar dilaksanakan sejak 2021 sampai 2022. Dia menyampaikan UKM se-Kapanewon Bantul yang sudah terdaftar akan dimasukkan ke dalam grup Whatsapp sehingga memudahkan KUA dalam melakukan komunikasi.
KUA sebagai instansi juga mendapatkan banyak manfaat dengan memberdayakan umkm yang telah dibina untuk meramaikan setiap kegiatan yang diselenggarakan. Dia pengin setiap orang dapat merasakan manfaat dari program ini. "Tidak ada pembedaan bagi pelayanan bagi mereka yang beragama Islam, Kristen, maupun yang lainnya," kata dia.
BACA JUGA: Tiga Produk yang Wajib Punya Sertifikat Halal Tahun Depan
Joko menyebut jika masyarakat banyak yang ingin mendaftarkan produknya untuk bersertifikat halal. “Mereka merasa diuntungkan dengan program tersebut, mereka terbantu karena KUA juga ikut mempromosikan produk mereka,” ujar Joko.
Menurutnya, KUA tidak hanya fokus pada urusan keagamaan namun juga dalam bentuk banyak urusan publik, termasuk memberdayakan UKM.
Meski begitu, dia tidak memungkiri bahwa tanpa adanya label halal akan menjadi stigma berbeda bagi masyarakat yang khawatir akan kehalalan produk. "Memang ada sebagian masyarakat masih ragu membeli produk tanpa label halal meskipun kondisi aslinya tidak seperti yang dipikirkan," kata dia.
Meskipun saat ini program Sehati digratiskan, dia mengatakan adanya kemungkinan program tersebut tidak berbayar lagi. “Walau tidak gratis ya monggo lah, karena ini tidak hanya satu dua tiga bulan, tetapi seterusnya,” kata Joko.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!
Advertisement
Berita Populer
Advertisement