Advertisement
Pembuangan Sampah ke Depo di Sleman Masih Lebih Longgar

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN — Depo sampah di Kabupaten Sleman masih menerima sampah yang dibuang masyarakat secara perorangan meski bukan domisili Sleman.
Salah satu driver di depo sampah Nologaten, Ales mengatakan pembuangan sampah perorangan akan diterima jika hanya sesekali, apabila setiap hari akan ditolak.
Advertisement
Berbeda dengan depo sampah Kota Jogja, seperti di lapangan Karang Kotagede. Di depo tersebut mulai ada pencatatan. Masyarakat yang membuang sampah akan ditanya domisilinya. Jika masuk Bantul meski lebih dekat ke kota akan diarahkan membuang ke Bantul.
"Kalau ada yang bawa satu sampai dua tas plastik enggak setiap hari pas lewat ya enggak masalah. Kalau setiap hari gak boleh. Soalnya retribusi kami gak bisa itung," ucapnya ditemui di depo sampah Nologaten, Selasa (7/2/2023).
BACA JUGA: Masalah Sampah Tak Kunjung Usai, Masyarakat Perlu Memilah Sampah di Rumah
Dia menjelaskan sampah ke depo Nologaten biasanya diangkut menggunakan gerobak. Di mana gerobak yang membuang sampah ke depo sudah tercatat dengan ukuran gerobak yang telah ditentukan.
"Gerobak diukur berapa tinggi dan lebarnya. Tinggal ngasih kubikasi, nah jadi retribusi. Dicatat tetapi kami gak mencatat setiap hari karena kami sudah sudah hafal bapaknya [pengangkut sampah] dan dari mana," jelasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani menyampaikan terkait pencatatan masih akan dibicarakan dengan seksi persampahan, Kabid dan UPT Persampahan "Saya harus bicarakan dulu," kata Epi.
Bangun TPST
Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Harda Kiswaya menyampaikan satu Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) akan terbangun tahun ini, berlokasi di Tamanmartani, Kapanewon Kalasan. Sementara untuk TPST di Minggir belum jadi dibangun karena anggaran di-cancel dari Pemerintah Pusat.
"Kan ngragati [yang membiayai] Pusat. Kalau di Kalasan kan APBD jalan terus, mudah-mudahan tahun ini bisa selesai," harapnya.
Menurutnya ada empat TPST yang akan dibangun, yakni di Caturtunggal, Turi, Minggir, dan Kalasan. Untuk TPST di Minggir menurutnya tempatnya sudah ada. "Sebenarnya kalau lancar ya dua [TPST] karena DAK nya mandek ya kami bicara lagi. Dari Kementerian PU."
Lebih lanjut Harda menyampaikan, ke depan akan ada teknologi pengolahan sampah yang disiapkan. Sampah akan diolah sehingga residunya bisa ditekan.
"Kalau berkaca dari volume sampah gak bisa secara masif, oh berkurang sekian karena bergantung pada perilaku masyarakat," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
Advertisement