Advertisement
Miris! Baru Awal Tahun, Sudah Ada 6 Kasus Pelecehan Seksual terhadap Anak di Gunungkidul
Foto ilustrasi. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Perempuan dan Anak Gunungkidul mencatat hingga awal Februari sudah ada enam kasus pelecehan seksual yang melibatkan anak di bawah umur. Upaya pendampingan dilakukan agar korban tidak mengalami trauma dari sisi psikologi.
Kepala UPPA Gunungkidul, Aris Winata mengatakan, penanganan kasus kekerasan anak terus berkoordinasi dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak, Polres Gunungkidul. Ia tidak menampik di awal tahun ini sudah banyak kasus yang ditangani. “Sudah ada enam yang ditangani yang berkaitan dengan anak di bawah umur,” kata Aris kepada wartawan, Jumat (10/2/2023).
Advertisement
Adanya kasus kekerasan terhadap anak, ia mengakui sudah melakukan asesmen dan pendampingan. Asesmen dilakukan guna mengetahui kornologi kejadian kasus hingga harapan dari para korban.
Hasil dari asesmen akan diketahui bagaimana kondisi psikologi dan psikososial korban pasca peristiwa. Langkah selanjutnya diberikan pendampingan guna memastikan kondisi psikologinya tidak terganggu. “Kalau dibutuhkan juga perlu dilakukan trauma healing. Untuk proses asesmen dan pendampingan terhadap kasus yang ada, semua dapat berjalan dengan lancar,” kata Aris.
BACA JUGA: Sudah 20 Anak Jadi Korban Pencabulan Ketua Remaja Masjid di Gamping
Sebelumnya diberitakan, remaja asal Bantul berinisial D,16, menjadi korban pemerkosaan di salah satu losmen di Kapanewon Purwosari.
Kapolsek Purwosari, AKP Boedi Haryanto mengatakan, tersangka ZCR,20 dengan korban merupakan warga asal Kapanewon Pundong, Bantul. Dugaaan pemerkosaan bermula saat korban pamit kepada orang tuanya untuk mengerjakan tugas sekolah di rumah temannya, yang tak jauh dari rumah pelaku pada 23 Januari 2023.
Melihat korban ada di sekitar rumahnya, pelaku mengirimkan pesan untuk mengajak ketemuan, tapi tidak dihiraukan. Dikarenakan pesan yang dikirim tak direspon, ZCR menunggu D lewat di depan rumahnya. “Korban diajak untuk nongkrong dan minum kopi. Tapi, saat dijalan malah dibawa ke losmen hingga akhirnya terjadi pemerkosaan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar Nilai Pilkada oleh DPRD Berisiko Melemahkan Demokrasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gunungkidul Lautan Bakmi, Ribuan Porsi Bakmi Ludes dalam Sekejap
- Kantong Parkir Malioboro Terbatas, Terminal Giwangan Disiapkan
- Pegawai PPPK Bantul Terima SK Baru dalam Apel Besar 2025
- Harga Cabai di Pasar Tradisional Bantul Turun, Penjualan Masih Lesu
- Pengendalian Harga Pangan, TPID Sleman: Naik Sedikit, Masih Wajar
Advertisement
Advertisement




