Simak! Daftar Banjir Parah di Gunungkidul selama Lima Tahun Terakhir
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Cuaca ekstrem sudah sering terjadi di wilayah Gunungkidul. Meski demikian, dampak terparah terjadi pada akhir 2017 lalu yang disebabkan karena dampak dari Badai Cempaka.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, hujan deras yang menguyur sejak Senin (13/2/2023) mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Kapanewon Girisubo. Meski demikian, ia memastikan kondisi sudah mulai terkendali karena berangsur-angsur surut.
Advertisement
“Selain banjir ada empat longsoran. Rinciannya, dua di Kapanewon Gedangsari, di Kapanewon Girisubo dan Ponjong masing-masing satu titik,” katanya, Selasa (14/2/2023).
BACA JUGA : Banjir Terjadi pada 28 Titik di Gunungkidul, Penyebabnya Drainase Tak Lancar
Menurut dia, untuk masalah banjir atau genangan air yang diakibatkan hujan deras hampir terjadi setiap tahun. Meski demikian, ia menggarisbawahi bahwa dampak terbesar selama ini yang terjadi pada akhir 2017 lalu.
“Dampaknya sangat luas dan BNPB sampai turun memberikan bantuan ke Gunungkidul,” katanya.
Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto mengatakan, hujan deras juga mengakibatkan longsor di Gedangsari. Adapun material longsoran sampai merobohkan rumah milik Maryadi, warga Kalurahan Hargomulyo.
“Peristiwa terjadi pada Selasa sekitar pukul 00.30 WIB. Korban bersama isteri dan dua anaknya selamat. Untuk sementara keluarga ini mengungsi ke tempat saudara,” katanya.
BACA JUGA : Tak Hanya Sebabkan Banjir, Cuaca Ekstrem Rusak 2 Rumah
Berikut ini ringkasan banjir yang pernah terjadi di Gunungkidul.
28 November 2017
Akibat Badai Cempaka banyak rumah yang terendam di sepanjang aliran Kalioya mulai dari Semin, Ngawen, Nglipar, Karangmojo, Patuk. Selain itu, di Semanu, Saptosari, Girisubo juga terjadi banjir. Selain itu, ada 30.254 pelanggan PDAM yang sempat terganggu
BNPB pun memberikan bantuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi sebesar Rp75 miliar. Dana ini dipergunakan untuk relokasi rumah, perbaikan tiga jembatan, hingga relokasi sekolah di Saptosari.
17 Maret 2019
Hujan deras yang menguyur menyebabkan banjir di 31 lokasi di Gunungkidul. Paling parah terjadi di Kapanewon Semanu karena ada 22 keluarga di Kalurahan Pacarejo yang sempat mengungsi.
Selain itu banjir juga menggenangi tiga sekolahan di Kapanewon Purwosari. Meksi demikian, peristiwa ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
31 Januari 2021
Banjir melanda girisubo. Akibatnya 1 jembatan putus, SMP Negeri girisubo tergenang dan pagar sekolah ambrol, perkampungan nelayan di sadeng sempat terendam.
11 November 2021
Hujan deras yang menguyur di Kapanewon Girisubo mengakibatkan banjir di kawasan Pelabuhan Sadeng. Adapun ketinggian mencapai satu meter. Meski demikian, dalam peristiwa ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
6 November 2022
Hujan deras di Kapanewon Girisubo menyebabkan balai dusun Gabukan, gedung Paud dan SD terendam banjir. Lokasi ini sering menjadi langganan banjir karena merupakan bekas telaga.
18 November 2022
Hujan deras mengakibatkan banjir di sisi utara Gunungkidul mulai dari sepanjang aliran kali oya. Selain itu, juga terjadi di Kalurahan Bendung, Candirejo, Sumberejo Semin. Satu jembatan di Candirejo putus dan kerusakan sejumlah fasilitas umum, salah satunya di Terminal Semin.
12 Februari 2023
Hujan deras menyebabkan genangan banjir di Kapanewon Playen. Total ada 25 titik genangan di Kalurahan Ngawu dan tiga titik di Kalurahan Bandung. Banjir juga sempat menggenangi jalan Jogja-Wonosari dan sebuah rumah sakit di Bandung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kronologi Truk Box Tabrak Motor di Jalan Turi-Tempel yang Tewaskan Satu Orang
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
Advertisement
Advertisement