Tambah Atraksi Seni di Malioboro, Dinas Pariwisata DIY Rutin Tampilkan Bregada

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata DIY memeriahkan Malioboro dengan menampilkan secara rutin Bregada Jaga Malioboro. Penampilan Bregada ini dilakukan untuk menambah atraksi seni dan budaya di kawasan wisata Malioboro.
Penampilan Bregada Jaga Malioboro dilakukan setiap akhir pakan pada Sabtu dan Minggu, serta Selasa Wage dan Kamis Pahing bertujuan meningkatkan jumlah kunjungan wisata di Malioboro.
Advertisement
Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata DIY Kurniawan menjelaskan dengan rutinnya penampilan Bregada Jaga Malioboro akan menambah semarak kawasan dari Parkiran Abu Bakar Ali hingga Titik No tersebut. “Bregada ini akan berkeliling dari ujung Malioboro sisi utara ke selatan, jadi akan menambah semarak dan wisatawan juga dapat foto bersama mereka,” jelasnya.
Bregada Jaga Malioboro, jelas Wawan, dilakukan oleh empat kampung di sekitar Malioboro, yaitu Kampung Sosrowijayan, Sosromenduran, Ngampilan, dan Suryatmajan. “Kelompok Bergada tiap kampung tampil secara bergiliran, rata-rata tiap bulan tiap kelompok tampil empat kali,” katanya.
BACA JUGA: Kopi Sulawesi Selatan Ada Di Jogja Coffee Week
Program Dinpar DIY tersebut, lanjut Wawan, juga turut memberdayakan masyarakat sekitar Malioboro. “Lewat Bregada Jaga Malioboro ini masyarakat sekitar turut diberdayakan, karena diberikan pelatihan, kostum, dan insentif,” jelasnya.
Selain Bregada Jaga Malioboro, sambung Wawan, tujuh hotel di Malioboro juga menggunakan Bergada untuk menjaga pintu hotelnya. “Tentu ini bagian dari pelestarian seni budaya, bagian untuk menunjang Malioboro sebagai bagian penting Sumbu Filosofi juga,” ujarnya.
Wawan menjelaskan sisi yang hendak ditonjolkan dari pariwisata DIY adalah bidang kebudayaannya. “Dengan tampilnya Bregada Jaga Malioboro harapannya menebalkan bahwa wisata DIY itu wisata budaya yang unggul dan mengesankan,” katanya.
Salah satu warga yang bertugas sebagai Bergada Jaga Malioboro, Suharsono mengaku sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam program ini. “Tentu sangat senang bisa difasilitasi seperti ini,” katanya, Minggu sore.
Suharsono yang bergabung dengan Group Bergada Saeko Kapti dari Kampung Sosrowijayan ini menjelaskan fasilitasi tersebut turut melestarikan kesenian warga kampungnya. “Selain Malioboro jadi ramai, bisa ikut melestarikan budaya ini juga senang sekali,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gaji PNS Indonesia Tertinggi Capai Rp30 Juta, Begini Perbandingan dengan Negara Lain di Asia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ini Agenda Wisata di Jogja Selama Oktober 2023
- Hari Kontrasepsi Sedunia, Pemkot Jogja Bidik Target 1.554 Keluarga
- Desentralisasi Pengelolaan Sampah Jogja, Pemkot Membangun 2 TPS3R
- Mafia Tanah Kas Desa: Perbedaan Objek TKD Disegel dan Ditipiring, Ini Penjelasannya
- Dukung Trans Jogja, Angkutan Umum ke Wisata Parangtritis Akan Dibuka Kembali
Advertisement
Advertisement