Advertisement

Minyak Telon Jadi Cara Perempuan Ini Menebar Cinta

Sirojul Khafid
Selasa, 07 Maret 2023 - 21:57 WIB
Arief Junianto
Minyak Telon Jadi Cara Perempuan Ini Menebar Cinta Novita Anggraeni. - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA — Novita Anggraeni menganggap pertemuannya dengan minyak telon adalah jodoh. Perjalanannya memang tidak linier. Namun, di dunia minyak telon ini, dia bisa menyalurkan kreativitasnya.

Saat memikirkan sesuatu, sepertinya semesta akan mengarahkan kita pada situasi itu. Mungkin tidak berlebihan kalimat Kita adalah apa yang kita pikirkan.

Advertisement

Setidaknya ini yang pernah Novita Anggraeni rasakan dan alami. Setelah lulus dari Program Studi (Prodi) Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, UGM, dia bekerja sebagai content writer.

Tidak hanya itu, Novita juga kemudian belajar banyak tentang digital marketing, branding, dan lainnya. Kegiatannya cukup enak, jam kerjanya jelas. Setelah pekerjaan selesai bisa bermain dan lainnya.

Hingga suatu ketika dia berpikir, “[Sepertinya] akan ada suatu waktu aku mikirin kerja seharian, dan itu kejadian beneran.”

Pada akhir 2019, Novita mendapat tawaran membuka usaha bersama rekan lainnya. Dia memilih minyak telon sebagai produk jualan di perusahaan yang kemudian hari bernama Habbie.

BACA JUGA: Disiplin dan Tetap Tanpa Jarak

Selain karena suka memakai minyak itu, kala itu banyak juga yang membutuhkannya. Namun agar ada pembeda, perlu adanya inovasi. Maka terpikirlah Novita untuk membuat minyak telon dengan aroma yang berbeda dari umumnya.

Kandungan dasar tetap bertahan, namun ada penambahan aromaterapi. Sehingga ada perpaduan dari sisi modern berupa aromaterapi, dan juga fungsi utama telon yang tradisional. Di awal-awal, dia membaurkan telon dengan aroma black dan white tea. Proses trial and error satu varian aroma bisa sampai 2-3 bulan.

“Semua bahan alami. Secara komposisi [dibanding merk lain], sudah cukup jauh [lebih unggul],” kata Novita yang menjabat sebagai CEO Habbie saat ditemui di kantornya yang berlokasi di Gunungketur, Pakualaman, Jogja, Selasa (7/2/2023).

Novita Anggraeni saat menerima penghargaan Indonesia Brand Champion 2023./Dok. Pribadi

Pada awal-awal pengembangan, Novita mengurus segala hal, mulai dari bikin konten, nge-briefing video, mengontak influencer, memasang iklan, sampai membalas chat. Dari yang hanya bayangan berada dalam kondisi memikirkan pekerjaan seharian, kala itu benar-benar terjadi pada awal berdirinya Habbie.

Dari yang sebelumnya hanya dua varian, berkembang menjadi 16, dan sampai saat ini total 30 varian.

“Dalam perjalanan ada rebranding, enggak pengin hanya produk bayi, lebih ke wellness, rebranding tea series dan flower series,” kata perempuan asal Purworejo, Jawa Tengah ini.

BACA JUGA: Habbie Luncurkan ‘Ambuka’ Limited Telon yang Menyedot Perhatian Masyarakat

Varian White Tea misalnya. Varian ini terinspirasi proses pembuatan teh yang berasal dari pucuk daun teh muda yang belum mekar, masih diselimuti dengan rambut halus berwarna putih. Pucuk daun dipetik manual dengan tangan yang kemudian sesegera mungkin dikeringkan dalam waktu sekitar 72 jam.

Proses itu membuat pucuk daun muda tidak sempat teroksidasi. Proses pengolahan yang sangat minimal menghasilkan daun teh dengan aroma lembut, berkarakter floral, dan tinggi antioksidan. Di samping White Tea, ada 29 varian lain juga ada ceritanya masing-masing.

Varian Aroma

Aroma telon Habbie yang beraneka ragam kemudian “menyenangkan” para ibu-ibu pemilik anak. Tidak hanya untuk anak, ibunya juga turut memakai telon ini. Bahkan telon rancangan Novita seakan menjelma menjadi parfum. Masyarakat semakin memiliki banyak pilihan varian aroma untuk telon.

Dalam kondisi normal, aroma telon ini bisa bertahan hingga 12 jam. Bahkan aroma telon kadang masih tersisa meski si bayi sudah dimandikan.

Bahkan, dengan lengkapnya 30 varian pada 2021, Habbie juga mendapat apresiasi dari Muri sebagai minyak telon dengan varian terbanyak di Indonesia. Dua tahun berselang, Habbie mendapat penghargaan sebagai Indonesia Brand Champion 2023. Perusahan ini dianggap mampu berinovasi dan mengembangkan usahanya selama 2022.

Mungkin semua pencapaian ini tidak pernah terpikir oleh Novita sebelumnya. Dari Prodi Pembangunan Wilayah menjadi content writer, kemudian terjun di usaha minyak telon. Mungkin terkesan tidak ada garis merahnya. Meski mungkin Novita dan telon bisa jadi sudah berjodoh sejak lama, sejak dia menyukai wangi-wangian jauh sebelumnya.

“[Dalam menjalankan usaha] perlu pantang menyerah, coba saja, gagal itu biasa. Jangan takut gagal, yang penting jalan terus. Seiring berjalannya waktu dan kita punya batas mencobanya, diukur aja sampai berapa lama batas maksimal bisa mencoba. Jangan takut konsultasi ke ahlinya, misal butuh mentor ya cari mentor,” kata perempuan berusia 31 tahun itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina

News
| Kamis, 25 April 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement