Advertisement
Hampir Sebulan, Akses Warga Gedangasari Masih Terputus akibat Longsor

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Material longsor di Kalurahan Tegalrejo, Gendangsari yang menutup jalan warga terjadi pada 16 Februari 2023 lalu. Meski demikian, hingga sekarang belum ada tanda-tanda dilakukan penaganan sehingga jalan belum bisa dilalui.
Lurah Tegalrejo, Sarjono mengatakan peristiwa longsor sudah terjadi hampir satu bulan, tetapi belum ada tanda-tanda evakuasi. Sebagai dampaknya, aktivitas warga menjadi terganggu karena jalan terputus karena tertutup material longsoran.
Advertisement
Dia memastikan tidak ada laporan korban jiwa berkaitan dengan longsor bukit yang menutup jalan kabupaten di wilayahnya. Menurut dia, dampak hanya membuat akses terputus sehingga berpengaruh terhadap aktivitas warga antar kalurahan di Kapanewon Gedangsari.
BACA JUGA: Longsor Timbun Satu Kampung di Natuna Tewaskan 15 Orang, 42 Orang Hilang
Total ada tujuh dusun yang warganya mengandalkan jalan ini untuk beraktivitas sehari-hari. Ketujuh Dusun ini meliputi Ketelo; Gupit; Cremo; Ngipik; Hargosari; Soko dan Batuturu. “Biasanya lewat jalur yang ini, tapi karena tertutup longsor maka harus memutar sejauh enam kilometer,” kata Sarjono.
Dia berharap material longsoran bisa segera ditangani agar aktivitas warga kembali normal. Menurut Sarjono, jalur alternative yang dinilai terlalu jauh dan kondisinya juga berbahaya karena terlalu ekstrem.
“Naiknya ekstrem sehingga berbahaya bagi warga maupun anak-anak sekolah yang beraktivitas. Mudah-mudahan bisa segera dikeruk agar akses kembali normal,” katanya.
Meski demikian, hingga sekarang belum ada upaya penanganan terkait dengan longsor tersebut. “Tidak tahu masalahnya apa. Mungkin anggaran penanangan besar, jadi belum bisa ditangani,” katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, hingga sekarang belum ada penanganan terkait dengan longsor perbukitan di Gedangsari yang menutup akses warga di Tegalrejo.
Menurut dia, proses masih dalam perencanaan dan teknis pelaksanaan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, selaku organisasi perangkat daerah teknis yang menangani masalah jalan dan konstruksi. “Detail teknisnya ada di DPUPRKP,” kata Sumadi.
Meski demikian, ia memberikan gambaran tentang penanganan longsor yang menutup jalan ini. Rencananya material longsor akan dipindahkan dan jalan yang terputus akan kembali dibangun. “Setelah musibah terjadi, kami sudah mengecek ke lokasi untuk mencari cara terbaik dalam penanganan longsor ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Dukono Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan Tercatat 1,1 Km
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Sempat Alami Darurat Sampah, Kampung Suryoputran Jogja Sukses Olah Sampah Nyaris 1 Ton Per Bulan
- Ubah Sampah Menjadi Energi Alternatif, Solusi Bangun Indonesia dan dan Got Bag Indonesia Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Teluk Awur Jepara
- Bamuskal hingga Panewu Akan Dilibatkan Tahapan Pengangkatan dan Pemberhentian Lurah di Bantul
- DPRD DIY Apresiasi Realisasi APBD 2024, Dorong Optimalisasi Aset untuk Tambah PAD
- Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement
Advertisement