Advertisement
Bulan Puasa, Ratusan Gepeng Diprediksi Bakal Masuk Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA– Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jogja bakal menertibkan gelandangan dan pengemis (gepeng) pada bulan puasa mendatang. Sebanyak 160 personel lintas kesatuan dikerahkan untuk menertibkannya dengan mengutamakan langkah persuasif.
Pelaksana Kepala Satpol PP Jogja Hery Eko Prasetyo menjelaskan pengalaman bulan puasa beberapa tahun terakhir ada lonjakan jumlah gepeng, lebih dari 100 gepeng tambahan akan masuk Jogja dari luar daerah. “Tentu penambahan ini bisa mengganggu ketertiban dan kondusifan masyarakat, tapi langkah persuasif yang akan diutamakan seperti sebelumnya,” katanya, Kamis (16/3/2023).
Advertisement
Hery menyebut pihaknya masih melakukan pemetaan dan merumuskan strategi penanggulangan merebaknya gepeng di Jogja. “Soal gepeng ini nanti kan multi sektor terutama dengan Dinas Sosial, perlu koordinasi cara yang tepat,” ujarnya.
Tak hanya di tempat peribadatan seperti masjid, jelas Hery, gepeng di Jogja selama ramadan bisa saja di berbagai tempat. “Soal tempat-tempatnya ini masih kami petakan dan berkaca dari tahun sebelumnya tidak hanya masjid yang jadi sasaran ini,” jelasnya.
Hery menyebut asal gepeng yang berada di Jogja kebanyakan dari luar daerah. “Prinsipnya kalau tidak bisa dengan cara persuasif langkah terakhir yaitu penegakan hukum akan diberlakukan, tapi itu opsi terakhir,” ucapnya.
BACA JUGA: Setiap Tahun 150 Hektare Lahan Pertanian di Jogja Lenyap
Kepala Bidang Penindakan Satpol PP Jogja Dodi Kurnianto menyebut pihaknya sudah mempersiapkan 160 personel untuk menjaga ketertiban selama ramadan, termasuk gepeng. “Ada 60 personel Satpol PP, 20 orang Linmas, dan 80 personil Bawah Kendali Organisasi (BKO),” katanya, Kamis sore.
Tak hanya terpusat, jelas Dodi, pemantauan gepeng juga akan menyeluruh di wilayah Jogja. “Khusus personil BKO ini berada menyebar di tiap kemantren, jadi nanti pemantauannya menyeluruh,” jelasnya.
Dodi menyebut sementara ini masih dilakukan pemantauan dan pemetaan. “Hasil dari pemantauan nanti yang kan jadi bahan untuk penertiban dan cara apa yang paling efektif, langkah persuasif tetap yang diutamakan,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement
Advertisement