Sempat Sepi karena Erupsi, Wisata Jip Merapi Kini Ramai Lagi

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Wisata di lereng Merapi termasuk jip Lava Tour sempat sepi ketika terjadi peningkatan aktivitas erupsi Merapi sepekan lalu. Seiring dengan melandainya aktivitas Merapi, saat ini kondisi wisata sudah mulai pulih.
Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi, Dardiri menjelaskan saat terjadi peningkatan aktivitas Merapi pada pekan lalu, jumlah wisatawan jip sempat turun sekitar 40%. “Banyak yang meng-cancel,” ujarnya, Minggu (19/3/2023).
Hal tersebut menurutnya terjadi selain karena kekhawatiran wisatawan, juga beberapa pemberitaan yang melebih-lebihkan bahkan tidak memberikan informasi yang valid atas kejadian yang sebenarnya, sehingga membuat wisatawan takut.
BACA JUGA: Merapi Erupsi, Ini Rute Baru Jip Lava Tour yang Diklaim Aman
Seiring dengan melandainya aktivitas Merapi, jumlah wisatawan menurutnya sudah kembali meningkat di kisaran 6.000-8.000 orang sehari. “Sudah lumayan sekarang daripada setelah hari [erupsi besar], cuma beberapa objek masih ditutup,” katanya.
Demi menjaga keamanan, wisata jip Merapi saat ini masih membatasi rute perjalanan, dengan menghindari beberapa objek yang masih ditutup karena dekat dengan Kawasan Rawan Bencana (KRB). Beberapa objek yang masih ditutup seperti petilasan Mbah Maridjan, bunker Kaliadem dan Bukit Klangon.
Saat ini rute jip Merapi sebatas sampai di Batu Alien, manuver air Kalikuning dan sejumlah lokasi yang berjarak lebih dari 5 Km dari puncak Merapi. “Kalu lebih dari 5 km dari puncak Merapi diperbolehkan, kalau 5 km tidak diperbolehkan,” kata dia.
Di Kali Kuning, karena berpotensi terjadi luapan air akibat lahar hujan, maka selalu dipantau perkembangan cuacanya. Jika terjadi hujan maka lokasi tersebut akan langsung ditutup. “Kami ada yang ditempatkan di sana untuk memantau jika terjadi sesuatu,” ungkapnya.
Selain itu, driver juga dibekali HT untuk saling berkomunikasi. Mereka juga biasanya sudah memahamin tanda-tanda alam jika terjadi erupsi. “Kalau tiba-tiba cuaca panas, rasanya ga enak, sinyal di HT berbunyi ngiiing, kami harus waspada, wisatawan ditarik ke titik aman,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Badan Geologi Sebut Suplai Magma Masih Terus Terjadi di Gunung Merapi
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Bingung Mengurus Perizinan di Sleman? Pemkab Siap Jemput Bola lewat Mas Kliwon
- Hendak Menyirami Bawang Merah, Warga Parangtritis Meninggal Dunia Tersetrum
- Kolam Renang di Rumah Dinas Bupati Sleman Disorot, Pemkab: Sudah Sesuai DED
- Ribuan Botol Miras Dimusnahkan Polres Bantul
- Polisi Temukan 62 Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Sleman
Advertisement