Advertisement

Waspadai Kekeringan, Awal April DIY Mulai Masuk Kemarau

Anisatul Umah
Jum'at, 31 Maret 2023 - 14:27 WIB
Arief Junianto
Waspadai Kekeringan, Awal April DIY Mulai Masuk Kemarau Konferensi pers BMKG DIY secara daring, Jumat (31/3/2023). - Harian Jogja/Anisatul Umah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY mewanti-wanti masyarakat agar waspada potensi kekeringan pada musim kemarau.

Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG DIY, Reni Kraningtyas menyampaikan berdasarkan rilis terbaru, awal musim kemarau diperkirakan dasarian II dan III/April 2023.

Advertisement

Pada dasarian II/April 2023 beberapa wilayah yang sudah memasuki awal musim kemarau di antaranya Kabupaten Kulonprogo di Kapanewon Nanggulan dan Sentolo. Kabupaten Sleman di Kapanewon Minggir dan Moyudan, serta Bantul di Kapanewon Sedayu dan Pajangan.

Sementara untuk dasarian 3/April 2023 beberapa wilayah yang memasuki musim kemarau di antaranya Kabupaten Kulonprogo di Kapanewon Girimulyo, Kokap, Pengasih, Temon, Wates, Panjatan, dan Galur.

BACA JUGA: Kemarau di Jogja Diprediksi Awal Mei, BMKG: Lebih Kering dan Panas, Waspada Krisis Air

Kemudian pada dasarian I/Mei 2023 hampir semua wilayah di DIY memasuki musim kemarau. Di Kabupaten Kulonprogo meliputi Kapanewon Samigaluh, Kalibawang, Lendah, dan seluruh Kabupaten Sleman kecuali Kapanewon Minggir dan Moyudan.

"Potensi kekeringan pada musim kemarau karena akan terjadi fenomena El-Nino, ini berdampak pada pengurangan intensitas curah hujan sehingga kemarau lebih kering," ucapnya dalam konferensi pers secara daring, Jumat (31/3/2023).

Sementara puncak musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada Juli dan Agustus 2023, tetapi lebih dominan Agustus 2023. Pada Juli 2023 hanya sebagian kecil di Kabupaten Kulonprogo, Kapanewon Nanggulan dan Sentolo. Kabupaten Sleman meliputi Kapanewon Minggir dan Moyudan. Kabupaten Bantul meliputi Kapanewon Sedayu dan Pajangan.

"Perlu waspada dan antisipasi kekeringan pada puncak musim kemarau. Kami harap informasi ini disebarkan agar masyarakat umum dan petani bisa tahu kapan akan kemarau dan puncak kemarau, sehingga bisa menyesuaikan musim tanam," jelasnya.

Atas potensi kekeringan ini, BMKG meminta kepada Dinas PU dan BPBD sudah bersiap. Menjaga debit air tetap mengaliri kawasan pertanian. Sementara BPBD, kata Reni, biasanya melakukan dropping air bersih. Kesiapan khususnya di wilayah yang kerap kering seperti Gunungkidul dan lainnya. "Kami  berharap pemangku kepentingan mengantisipasi sedini mungkin. Masyarakat umum terus melakukan update informasi cuaca dan iklim dari BMKG DIY. Sehingga bisa diantisipasi sedini mungkin."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun

News
| Sabtu, 20 April 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement