Penurunan Stunting Harus Melibatkan Berbagai Pihak
Advertisement
SLEMAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman dengan melibatkan Tim Percepatan Penurunan Stunting Sleman dan sejumlah pihak lintas sektor menggelar Rembuk Stunting di Hotel Alana Yogayakarta, Selasa (11/4/2023). Kegiatan ini menjadi upaya untuk terus menguatkan komitmen penurunan stunting di wilayah Sleman.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menjelaskan Rembuk Stunting ini merupakan salah upaya untuk meningkatkan kepedulian, wawasan serta menggerakkan seluruh komponen masyarakat dalam penurunan angka kasus tengkes alias kekerdilan di Bumi Sembada. “Saya berharap workshop ini dapat menjadi sarana untuk menyusun perencanaan penurunan stunting yang melibatkan partisipasi dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan. Untuk meneruskan capaian tahun sebelumnya, maka kita harus bersama-sama menjaga komitmen untuk melanjutkan upaya-upaya penurunan stunting yang telah dilakukan,” kata Kustini.
Advertisement
Bupati juga menekankan pentingnya pemahaman dari semua stakeholder dalam strategi penanganan stunting. Menurut Kustini, seluruh lapisan masyarakat memiliki peran penting untuk menurunkan angka stunting di Sleman. “Oleh karena itu, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama mendukung penurunan stunting. Saya juga mengajak para pelaku usaha untuk turut serta mengambil peran dalam upaya penurunan stunting, baik dalam berbagai kegiatan bisnis, program corporate social responsibility [CSR] dan perlindungan pekerja,” katanya.
Stunting bukan hanya persoalan saat ini, namun juga generasi yang akan datang. Dinas Kesehatan Sleman sudah membuat inovasi dengan program konsumsi vitamin penambah darah bagi murid perempuan di jenjang SMP dan SMA sebagai upaya preventif mencegah stunting. “Setelah itu perlu dipersiapkan perempuan sebelum menikah. Diperlukan kerja sama dengan Kantor Kementerian Agama dan puskesmas. Kita harus mulai dari upaya preventif,” kata dia.
Puskesmas juga berperan dalam upaya penanganan kasus stunting. Di Sleman, masih ada 15% anak stunting. Hal ini perlu pendampingan dari puskesmas dan kader kesehatan. “Kalau sudah ketahuan stunting, lurah dan panewu juga harus punya data,” kata Kustini.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB), H.Y Aji Wulantara menuturkan Rembuk Stunting bertujuan menyampaikan situasi stunting terkini di Sleman, sekaligus mendeklarasikan komitmen Pemkab Sleman dan publik dalam menurunkan stunting. “Kegiatan ini menjadi wujud komitmen kami untuk menurunkan angka stunting di Sleman. Berbicara soal stunting juga termasuk upaya untuk mempersiapkan generasi muda untuk meneruskan upaya penurunan stunting, sehingga dibutuhkan dukungan dan komitmen dari seluruh pihak,” katanya. BC
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Minggu 24 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Minggu 24 November 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Minggu 24 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Minggu 24 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal SIM Keliling Sleman Pekan Terakhir Bulan November 2024
Advertisement
Advertisement