Advertisement

Kuliner di Yogyakarta, Jadah Tempe Wajib Masuk Daftar Icip

Catur Dwi Janati
Selasa, 25 April 2023 - 20:27 WIB
Maya Herawati
Kuliner di Yogyakarta, Jadah Tempe Wajib Masuk Daftar Icip Situasi warung Jadah Tempe Mbah Carik pada Senin (24/4/2023) sore yang masih dipadati pembeli. - Harian Jogja / Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Jika piknik ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sajian kuliner yang satu ini wajib masuk daftar icip. 

Di bangunan yang terbilang sederhana di Kilometer 12 Jln. Kaliurang, sebuah warung kuliner jadah tempe nampak ramai dipenuhi kendaraan berhenti. Tak ada eternit dan hanya berjejer sejumlah etalase serta rak, pembeli rela antre mengular untuk beberapa bungkus jadah tempe, kuliner yang populer di Yogyakarta sejak zaman dulu. 

Advertisement

Dengan posisi atap rumah depan yang cukup rendah, besarnya spanduk nama warung menutupi pembeli yang mengantre dari luar warung. Baru lah saat kendaraan telah terparkir dan mendekati warung, panjangnya antrean telah menunggu.

Jadah Tempe Mbah Carik satu dari puluhan warung yang menjual kuliner tradisional ini, kebanjiran pesanan di momen Lebaran ini. Pengelola Jadah Tempe Mbah Carik, Beja Wiryanto menuturkan pada momen lebaran ini ada peningkatan permintaan kuliner jadah tempe. Beja yang juga Ketua Sentra Jadah Tempe Kaliurang juga menuturkan bila kondisi peningkatan permintaan ini terjadi di semua warung jadah tempe.

"Tidak hanya Jadah Tempe Mbah Carik tapi pedagang-pedagang secara keseluruhan di Kaliurang itu lebaran tahun ini sangat meningkat drastis omzetnya," ujarnya pada Senin (24/4/2023).

Di momen lebaran ini sembilan gerai Jadah Tempe Mbah Carik beroperasi untuk menerima para wisatawan maupun pemudik yang berburu oleh-oleh. Hampir semua outlet ramai disebut pembeli. Kondisi juga dialami warung jadah tempe yang lain. Padahal menurut catatan Beja ada 79 penjual jadah tempe di Kaliurang.

"Rata-rata ramai, tidak hanya penjual jadah. Jadi warung warung makan dan sebagainya ini alhamdulillah mulai Jumat itu udah ada peningkatan," tuturnya.

Bila dibandingkan lebaran tahun 2022, kenaikan penjualan jadah tempe bisa mencapai di atas 70 persen dibanding tahun lalu. Mulai dilonggarkannya aktivitas masyarakat serta suasana lebaran yang cukup semarak dapat menjadi sebab yaitu naiknya permintaan oleh-oleh khas Sleman ini.

BACA JUGA: Wisata Kuliner Yogyakarta, Bakpia Pathok Laris Manis saat Lebaran

Kendati demikian capaian ini belum bisa menembus pendapatan sebelum adanya pandemi. "Hampir mendekatilah," ungkapnya.

Diprediksi Beja, kenaikan permintaan jadah ini bakal terjadi sampai pekan ini. "Lima hari lagi, puncaknya hari Minggu besok. Biasanya gitu," tuturnya.

Di warung Jadah Tempe Mbah Carik, varian jadah tempe fresh paling banyak diburu pembeli. Sisanya banyak juga yang membeli jadah tempe frozen untuk dibawa ke perantauan bila merasa kurang cukup hanya memakan jadah tempe di Jogja saja. Kadah tempe gorden juga dibawa ke kota-kota besar untuk mencukupi keinginan para penikmatnya yang tidak bisa mudik. "Rata-rata kita kirim ke Jakarta itu 200-300 pak [jadah tempe frozen]," ujarnya.

Di warung-warung besar, produksi jadah tempe bisa mencapai berkuintal-kuintal ketan per hari. Beja sendiri setidaknya menghabiskan lima kuintal ketan per hari di momen lebaran ini.

"Lima kuintal ketan per hari, kalau pas ramai puncak gini. Lima kuintal itu per outlet, tapi kalau yang kecil-kecil itu sebagian di suplai dari [warung] yang besar," tambahnya.

Penikmat jadah tempe ini ada dari beragam kalangan usia. Bahkan tak jarang Beja menceritakan banyak pembeli yang kini sudah punya anak hingga cucu. Anak dan cucunya yang tahu jadah tempe pun akhirnya juga jadi penikmat kuliner ini.

"Kami melayani pelanggan-pelanggan itu sudah sampai mengakar anak cucu. Dari dulu simbahnya, bapaknya trus anaknya gitu," ujarnya.

Salah satu pembeli Jadah Tempe Mbah Carik, Adrian mengaku menggemari kuliner jadah tempe. Pria asli Kudus itu mengaku sekalipun bisa membuatnya, rasa yang dihasilkan tidak bisa sama dengan ketika membeli jadah tempe di sentranya langsung.

"Saya kalau keluar kota kadang ngambil di sini. Karena di setiap daerah belum tentu ada. Bikin sendiri bisa tetapi belum tentu rasanya sama, ujarnya.

Lebih lanjut Adrian menilai sajian kuliner khas Sleman ini akan makin nikmat bila disantap saat situasi hujan. Selain jadi kudapan sehari-hari, jadah tempe menurutnya juga bisa dijadikan hidangan suguhan untuk tamu. Jadah tempe bisa Anda masukkan dalam daftar alternatif kuliner di Yogyakarta yang layak diicipi dan dibawa pulang.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 11 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel

News
| Jum'at, 19 April 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement