Hasil Riset Sejarah, Umur PDAM Tirtamarta Jogja Bukan 105 tetapi 97 Tahun
Advertisement
JOGJA—PDAM Tirtamarta Kota Jogja menetapkan hari jadi dan peluncuran buku Air Minum Untuk Republik pada Sabtu (6/5/2023). Penetapan hari jadi ini dilakukan PDAM Tirtamarta Kota Jogja setelah melakukan riset sejarah dimana ditemukan pertama kalinya perusahaan daerah ini terbentuk pada 1 Januari 1926.
Direktur Utama PDAM Tirtamarta Kota Jogja Majiya menjelaskan hasil riset sejarah selain penetapan hari jadi juga penerbitan buku yang berisi sejarah awal mula perusahaan air minum yang dikelolanya tersebut. “Latar belakang kami menggali sejarah ini karena bagi kami sejarah ini penting, agar memberikan kesadaran masyarakat bahwa kebutuhan air di Jogja terpenuhi sejak era kolonial,” jelasnya, Sabtu pagi.
Advertisement
Majiya menyebut riset sejarah ini dilakukan oleh tim ahli yang berkompeten di bidangnya. “Sebelumnya perayaan hari jadi PDAM Tirtamarta itu pada 1 Agustus di mana diketahui jika mengacu penanggalan itu umurnya 105 tahun, tetapi setelah riset diketahui ternyata terbentuk pada 1 Januari 1926 sehingga umurnya menyusut jadi 97 tahun,” terangnya.
Melalui penetapan hari jadi dan peluncuran buku tersebut, Majiya berharap PDAM Tirtamarta semakin memberikan layanan maksimal ke masyarakat. “Ini jadi semangat kami, agar semakin sukses kedepan tanpa melupakan jejak masa lalu,” harapnya.
Baca juga: SEA Games 2023: Emas Pertama untuk Indonesia Disumbangkan oleh Rashif Amila
Ketua tim riset penetapan hari jadi PDAM Tirtamarta, Prof. Sri Margana menjelaskan risetnya didasarkan pada arsip-arsip yang ada. “Kami menemukan koran era kolonial yang terbit pada 1 Januari 1926 memberitakan penunjukan kepala badan perpipaan Era Belanda di Jogja waktu itu, dasar penetapannya peristiwa bersejarah itu,” jelasnya.
Dosen Ilmu Sejarah UGM tersebut menyebut gagasan membentuk badan yang mengelola air di Jogja sudah ada sejak 1912. “Lewat arsip koran juga diberitakan bahwa ada kekeringan di daerah Jetis, Jogja ini sehingga digagas badan yang dapat memberikan layanan air karena Jetis ini akan jadi kota satelit baru untuk perluasan kawasan pemukiman Eropa,” katanya.
Gagasan pembentukan badan air era kolonial, jelas Margana, terus berlanjut hingga pada 1918 Sri Sultan HB VIII menyetujui rencana tersebut. “Karena waktu itu meski era kolonial tapi pemerintahan Jogja ini otonom maka badan air juga harus dibentuk oleh Sultan HB VIII, kami temukan arsipnya di Keraton yang menunjukkan beliau turut menyurvei Kali Kuning, Merapi untuk kebutuhan air tersebut,” terangnya.
Pejabat Wali Kota Jogja Sumadi mengapresiasi langkah penetapan hari jadi dan peluncuran buku tersebut. “Penting untuk diapresiasi agar mengingatkan juga bahwa air ini dari waktu kapanpun jadi hal penting, jadi hal yang harus dipenuhi, supaya jadi motivasi juga untuk terus memberikan layanan terbaik.
Sumadi yang secara simbolis meresmikan penetapan hari jadi PDAM Tirtamarta ini juga berharap agar peningkatan selalu dilakukan di setiap zaman dengan menyesuaikan tantangannya. “Sejarah jalan sejarah, sudah teruji dapat melewati berbagai tantangan ini perlu ditingkatkan agar layanan juga makin luas dan baik,” harapnya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Presiden Prabowo Minta Penyelenggaraan Haji 2025 Digelar Transparan
Advertisement
Habiskan 60 Kambing per Hari Selama Libur Akhir Tahun, Ini Harga Porsi Sate Klathak Pak Pong
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Gunungkidul Senin 9 Desember 2024
- Catat! Ini Jadwal SIM Keliling Sleman Bulan Desember 2024
- Jalur Terbaru Trans Jogja: Keliling Kota Jogja, Sleman dan Bantul
- Catat! Jadwal Terbaru SIM Keliling Gunungkidul Desember 2024
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Bantul Senin 9 Desember 2024
Advertisement
Advertisement