Advertisement

Perbaikan Jembatan Glagah Menghabiskan Dana Miliaran Rupiah

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 14 Mei 2023 - 17:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Perbaikan Jembatan Glagah Menghabiskan Dana Miliaran Rupiah Jembatan / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Jembatan Glagah yang terletak di Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, Kulonprogo segera diperbaiki pada tahun 2023. Poses perbaikan jembatan tersebut baru masuk tahap usulan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 Provinsi DIY, Ersy Perdhana mengatakan bahwa perencanaan perbaikan jembatan Glagah telah dilakukan sejak tahun 2022.

Advertisement

“Sekarang ini kami baru menunggu persetujuan penganggaran. Lalu, kami juga masih mengusulkan untuk waktu perbaikannya,” kata Ersy dihubungi pada Minggu (14/5/2023).

BACA JUGA: Jembatan di Atas Kali Progo Selesai Dibangun Tahun Depan, Bantul Kulonprogo Terhubung JJLS

Ersy memperkirakan perbaikan jembatan Glagah akan menghabiskan anggaran sebesar Rp3 miliar dari Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Lantai akan kami ganti dan ada penguatan bagian bawah jembatan. Nanti akan ada juga penggantian baut. InsyaAllah tahun ini akan kami perbaiki,” katanya.

Sementara itu Lurah Karangwuni, Anwar Musadad mengatakan bahwa kerusakan jembatan tersebut berdampak pada perekonomian warga.

“Di Glagah kan ada pasar. Nah, para pedagang itu lewatnya jembatan itu. Tidak bisa lewat kan. Apalagi yang pedagang angkiran, itu terdampak sekali,” kata Anwar.

Anwar menambahkan perlu adanya perbaikan jangka pendek selain jangka panjang agar jembatan tersebut dapat diakses kendaraan tertentu. Dengan begitu perekonomian warga tidak akan tersendat.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah mitigasi bencana. Apabila jembatan Glagah tidak segera diperbaiki, maka warga akan kesulitan untuk mengungsi seandainya ada bencana alam seperti gempa bumi yang memiliki indikasi tsunami.

BACA JUGA: Begini Foto Rancangan Jembatan Pandansimo yang Menyambungkan JJLS Bantul dan Kulonprogo

“Karangwuni itu aksesnya ada tiga yaitu sebelah timur yang berhubungan dengan darat atau Desa Garongan. Dan itu tidak ada masalah. Lalu, sebelah utara itu aksesnya hanya ada Jembatan Soni [Sogan-Karangwuni]. Kemudian, Jembatan Glagah,” katanya.

Seandainya terjadi bencana yang mengharuskan warga mengungsi, maka arus lalu lintas akan menuju ke utara atau Sogan. Sedangkan, saat ini arus kendaraan dari sebelah timur diarahkan menuju ke utara atau Sogan. Dengan begitu, Jembatan Soni dilewati banyak kendaraan.

“Karena intensitas kendaraan tinggi, maka saya khawatir Jembatan Soni rusak dan tidak dapat dipakai. Jembatan Soni rusak, Glagah juga rusak. Warga mau lari ke mana,” ucapnya.

Jembatan Seni, terang Anwar bukan menjadi akses untuk kendaraan bertonase besar. Jembatan tersebut hanya untuk kendaraan kecil dan akses mitigasi. Saat ini, jalan menuju Sogan pun sudah rusak karena truk-truk besar juga melewati ruas jalan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement