Advertisement
Perbaikan Jembatan Glagah Menghabiskan Dana Miliaran Rupiah

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Jembatan Glagah yang terletak di Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, Kulonprogo segera diperbaiki pada tahun 2023. Poses perbaikan jembatan tersebut baru masuk tahap usulan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 Provinsi DIY, Ersy Perdhana mengatakan bahwa perencanaan perbaikan jembatan Glagah telah dilakukan sejak tahun 2022.
Advertisement
“Sekarang ini kami baru menunggu persetujuan penganggaran. Lalu, kami juga masih mengusulkan untuk waktu perbaikannya,” kata Ersy dihubungi pada Minggu (14/5/2023).
Ersy memperkirakan perbaikan jembatan Glagah akan menghabiskan anggaran sebesar Rp3 miliar dari Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Lantai akan kami ganti dan ada penguatan bagian bawah jembatan. Nanti akan ada juga penggantian baut. InsyaAllah tahun ini akan kami perbaiki,” katanya.
Sementara itu Lurah Karangwuni, Anwar Musadad mengatakan bahwa kerusakan jembatan tersebut berdampak pada perekonomian warga.
“Di Glagah kan ada pasar. Nah, para pedagang itu lewatnya jembatan itu. Tidak bisa lewat kan. Apalagi yang pedagang angkiran, itu terdampak sekali,” kata Anwar.
Anwar menambahkan perlu adanya perbaikan jangka pendek selain jangka panjang agar jembatan tersebut dapat diakses kendaraan tertentu. Dengan begitu perekonomian warga tidak akan tersendat.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah mitigasi bencana. Apabila jembatan Glagah tidak segera diperbaiki, maka warga akan kesulitan untuk mengungsi seandainya ada bencana alam seperti gempa bumi yang memiliki indikasi tsunami.
BACA JUGA: Begini Foto Rancangan Jembatan Pandansimo yang Menyambungkan JJLS Bantul dan Kulonprogo
“Karangwuni itu aksesnya ada tiga yaitu sebelah timur yang berhubungan dengan darat atau Desa Garongan. Dan itu tidak ada masalah. Lalu, sebelah utara itu aksesnya hanya ada Jembatan Soni [Sogan-Karangwuni]. Kemudian, Jembatan Glagah,” katanya.
Seandainya terjadi bencana yang mengharuskan warga mengungsi, maka arus lalu lintas akan menuju ke utara atau Sogan. Sedangkan, saat ini arus kendaraan dari sebelah timur diarahkan menuju ke utara atau Sogan. Dengan begitu, Jembatan Soni dilewati banyak kendaraan.
“Karena intensitas kendaraan tinggi, maka saya khawatir Jembatan Soni rusak dan tidak dapat dipakai. Jembatan Soni rusak, Glagah juga rusak. Warga mau lari ke mana,” ucapnya.
Jembatan Seni, terang Anwar bukan menjadi akses untuk kendaraan bertonase besar. Jembatan tersebut hanya untuk kendaraan kecil dan akses mitigasi. Saat ini, jalan menuju Sogan pun sudah rusak karena truk-truk besar juga melewati ruas jalan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
Advertisement