Advertisement

Hingga Mei, 44 Kebakaran Terjadi di Bantul Sebagian Besar karena Kelalaian

Ujang Hasanudin
Rabu, 17 Mei 2023 - 20:47 WIB
Maya Herawati
Hingga Mei, 44 Kebakaran Terjadi di Bantul Sebagian Besar karena Kelalaian Ilustrasi kebakaran di Bantul - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat selama Januari hingga pertengahan Mei tahun ini terdapat 44 kejadian kebakaran di Bantul. Sebagian besar penyebab kebakaran akibat kelalaian manusia.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Bantul, Irawan Kurnianto mengatakan ada 44 kejadian kebakaran di Bantul selama Januari sampai pertengahan Mei 2023. Rinciannya untuk bulan Januari sebanyak 10 kejadian, kemudian Februari ada 11 kejadian, di bulan Maret tercatat ada tujuh kejadian, sementara bulan April ada 10 kejadian kebakaran.

Advertisement

“Sementara selama Mei ini kejadian kebakaran sebanyak enam kali,” katanya, Rabu (17/5/2023). Kebakaran terbaru menimpa rumah yang beralamat di Jalan Soragan, Griya Doragan A-1, Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan pada Selasa (16/5).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran yang diduga karena hubungan arus pendek (korsleting) tersebut. Adapun kerugian korban ditaksir mencapai Rp30 juta. Irawan menyebut penyebab kebkaran rata-rata karena kelalain manusia seperti korsleting listrik, kompor yang ditinggalkan dalam keadaan menyala, dan membakar sampah tanpa pengawasan.

BACA JUGA: Pelecehan Santriwati, Belasan Orang Jadi Korban, Pimpinan Ponpes Tersangka

Adapun kerugian akibat kebakaran, BPBD mencatat paling besar ada di bulan Februari dengan kerugian sekitar Rp779 juta, lalu disusul bulan April dengan total kerugian sebesar Rp115 juta,  Januari sebesar Rp64,4 juta, kemudian Maret terkecil dengan total kerugian mencapai Rp30,7 juta.

“Sementara untuk korban jiwa dengan luka bakar ada satu orang di bulan Maret, adapun korban meninggal dunia nihil atau tidak ada,”ujarnya.

Diimbau Waspada

Irawan mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan terjadinya bencana kebakaran, di antaranya dengan menggunakan peralatan listrik yang sesuai standar guna mengantisipasi korsleting. “Jangan meninggalkan sumber api seperti kompor atau pembakaran sampah tanpa pengawasan,” imbaunya.

Lebih lanjut Irawan menyampaikan bahwa memasuki musim kemarau seperti sekarang potensi kebakaran lahan bakal meningkat. Hal ini dikarenakan musim kemarau tahun ini diprediksi lebih panjang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sehingga berbagai upaya antisipasi dampak bencana harus dipersiapkan lebih matang.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah sebelumnya mengatakan bahwa potensi kebakaran lahan di Bantul hampir merata di seluruh wilayah. Namun untuk wilayah dengan zona merah terletak di kapanewon Kasihan, Sewon, sebagian Pleret, Piyungan, sebagian Banguntapan, Imogiri, Pundong, Bambanglipuro, Jetis, Pajangan, Bantul, Dlingo, dan Kretek.

BPBD sudah menyiagakan sebanyak tujuh pos pemadam kebakaran di Bantul untuk upaya mitigasi, di antaranya posko induk BPBD Bantul di Jalan Wahid Hasyim Bantul, kemudian pos pemadam Kasihan, Pos Banguntapan, Pos Piyungan, Pos Imogiri, Pos Pundong, dan Pos Sedayu. “Untuk mencegah terjadinya kejadian kebakaran lahan, kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat menjadi penyebab kebakaran lahan, seperti membakar sampah di tengah hutan yang banyak dedaunan kering dan meninggalkan sumber api tanpa pengawasan,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024

News
| Jum'at, 19 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement