Advertisement

Jadi Difabel Berdaya, Ichsan Mampu Buka Peluang Usaha

Ujang Hasanudin
Sabtu, 20 Mei 2023 - 20:07 WIB
Maya Herawati
Jadi Difabel Berdaya, Ichsan Mampu Buka Peluang Usaha Ichsan Nur Setiawan, seorang difabel fisik menunjukan usahanya di simpang empat Palbapang Bantul, Rabu (17/5 - 2023).

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Keterbatasan fisik tidak menghalangi Ichsan Nur Setiawan berkembang. Lewat usaha yang dia rintis, Ichsan yang seorang difabel, mampu mengidupi diri sendiri dan memberdayakan orang lain.

Sedih, marah, hingga sempat ingin bunuh diri. Perasaan-perasaan itu menyergap Ichsan saat dinyatakan lumpuh. Pada 2016, ia bekerja sebagai guru privat Matematika untuk siswa sekolah dasar (SD) di Jakarta Selatan. Awalnya ia sering merasakan sakit kepala. Suatu pagi saat bangun tidur, tiba-tiba tangan dan kaki kirinya tidak bisa digerakkan. Ia kemudian diantar temannya berobat dan dokter menyatakannya lumpuh muda.

Advertisement

“Bagaikan mimpi buruk. Perasaan tidak karuan,” ungkapnya saat ditemui di tempat usahanya di Utara Simpang Empat Palbapang, Bantul, Rabu (17/5).

Setelah sepekan berbuat banyak, pria kelahiran 1985 lalu itu memutuskan pulang ke tempat kelahirannya di Sumuran, Palbapang, Bantul. Ia mencoba beragam berobat beragam pengobatan, dari modern sampai tradisional. Upayanya belum membuahkan hasil. Dia masih pincang akibat tangan dan kaki kirinya lumpuh.

Setelah empat tahun, Ichsan bisa menerima dengan keadaan fisiknya dan mulai bangkit.

Ia mulai mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan sejumlah perusahaan untuk mengasah kemampuannnya berwirausaha. Setelah itu ia mulai merantau lagi ke Jakarta dan berjualan nasi goreng.

Namun usaha nasi gorengnya tidak berlangsung lama. Ia beralih berjualan minuman jeruk peras. Ichsan kemudian kembali pulang ke Bantul untuk mengembangkan usaha jeruk peras di Simpang Empat Palbapang, Bantul, sejak 2022 lalu.

Minuman jeruk peras dalam kemasan gelas plastik tersebut dipajang di pinggir jalan dan ditawarkan ke pengendara yang berhenti menunggu lampu hijau menyala di simpang empat. Tiap gelas jeruk peras yang sudah dicampur air dihargai Rp5.000, sedangkan perasan murni dijual Rp30.000.

Setahun berjalan, usahanya maju sehingga Ichsan mempekerjakan tiga karyawan yang dia upah Rp2 juta, setara Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bantul. “Dari awal saya memang ingin bisa bermanfaat buat orang lain,” ujarnya.

Bungsu dari empat bersaudara pasangan Ngatirah dan almarhum Mashuri Widodo ini berencana membuka cabang di beberapa perempatan dan di depan toko-toko modern berjejaring.

BACA JUGA: Johnny Plate Terjerat Korupsi BTS 4G Bakti Kominfo, Ini Rincian Proyeknya

Ichsan berpesan kepada para difabel agar mengerahkan kemampuan masing masing supaya bermanfaat buat orang banyak. “Tidak masalah lumpuh fisik, yang penting tidak lumpuh rezeki,” katanya.

Alumnus Universitas Diponegoro Semarang 2010 lalu ini juga meminta pemerintah untuk lebih aktif lagi merangkul para difabel agar mereka bisa berdaya dengan kemampuan masing-masing. Menurut dia, pelatihan kewirausahaan perlu diberikan agar difabel memiliki gambaran untuk membuka usaha.

Ketua Paguyuban Difabel Pelita Harapan Palbapang Bantul, Rosyid Hanif Fauzi, meminta pemerintah menyediakan pelatihan keterampilan dan pemasaran produk bagi difabel.

“Dengan adanya pelatihan, difabel dapat bekerja mandiri, dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari tanpa menggantungkan bantuan dari orang lain,” ujarnya.

Rosyid mengatakan pelatihan pemasaran yang dibutukan difabel saat ini adalah digital marketing.

“Karena selain lebih kekinian, pelatihan itu juga mudah dipraktikkan di rumah sehingga difabel tidak harus keluar rumah untuk menjalankan usaha mereka. Mereka bisa membuat postingan yang menarik atau membuat iklan yang bagus,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement