Advertisement
Lapas IIB Sleman Bikin Film Klitih, Berharap Pengawasan Orangtua ke Anak Ditingkatkan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN–Film edukasi dibuat oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) II B Sleman terkait kriminalitas jalanan atau klitih. Pembuatan film tersebut secara mandiri dibuat oleh petugas lapas dan warga binaan.
Kepala Seksi Binadik dan Giatja Lapas Kelas IIB Sleman, Ady Saputra menyampaikan tujuan pembuatan film ini dalam rangka menyemarakkan Hari Permasyarakatan.
Advertisement
“Selain itu tujuan utama adalah untuk memberikan edukasi ke masyarakat sehingga berhati-hati dan waspada terhadap Klitih,” ujar Ady di Lapas IIB Sleman, Cabakan, Sumberadi, Mlati, Jumat (19/5/2023).
Pesan yang ada pada film tersebut sengaja dibuat dengan lokus atau tujuan kepada orangtua yang memiliki anak-anak untuk waspada terhadap anak-anaknya yang berkeliaran di malam hari.
BACA JUGA: Ant-Man and The Wasp: Quantumania Kini Hadir Disney+ Hotstar, Yuk Nonton
Pemeran film melibatkan petugas Lapas dan juga mendapatkan pengamanan dari Polsek Mlati. Menurut Ady pembuatan tersebut juga sudah ditandatangani oleh para pemeran dari warga binaan sehingga pemain yang ikut telah setuju.
Kepala Subsi Registrasi Bimbingan dan Pemasyarakatan Lapas IIB Sleman, Erosyyan Freda Adityawan menyampaikan dalam film yang diperlombakan tersebut penilaianya bukan dari Ditjen Pemasyarakatan, melainkan melibatkan para juri profesional yang berkecimpung di perfilman nasional.
Menurutnya kesulitan dalam pembuatan film tersebut prosesnya cukup mendebarkan karena pemeran memperagakan aksi sebagai klitih. Adegan kejar-kejaran yang yang diperlihatkan menurutnya membuat warga cemas karena dilakukan di malam hari saat bulan Ramadhan.
Kesulitan tersebut menurutnya cukup bisa dikendalikan dengan terlibatnya beberapa pihak seperti Polsek Mlati yang ikut mengawal pembuatan film. “Kami tentunya merasa kesulitan karena pertama kali memproduksi film, kami belum pernah sebelumnya. Beberapa adegan bahkan kita ulangi beberapa kali,” ujar Eros.
Keterbatasan waktu durasi selama lima menit membuat film tersebut menurutnya kurang maksimal. Menurutnya masih banyak adegan yang seharusnya ingin dimasukkan dalam alur cerita. “Saya kira untuk masyarakat pesannya sudah mengena tapi belum efektif, karena kita juga dituntut cepat,” ujarnya.
Lapas II B Sleman pun masuk peringkat delapan besar terbaik dari seluruh lapas di Indonesia. Bahkan menurutnya film tersebut mewakili lapas yang ada di DIY untuk dilombakan.
Eros berharap dengan adanya film ini dapat meningkatkan citra Lembaga Pemasyarakatan bahwa terdapat sinergi yang baik antara pembina lapas dan warga binaan. “Kalau memang mau dilanjutkan netizen pengen part kedua kita akan melanjutkan tergantung masukan teman-teman,” jawab Eros.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
- Program Transmigrasi, DIY Dapat Kuota 16 Kepala Keluarga
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
Advertisement
Advertisement