ORI DIY Sesalkan Munculnya Soal Tak Terbaca Pada Asesmen ASPD
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY menyebut permasalahan banyaknya soal yang tak terbaca pada Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) mata pelajaran Bahasa Inggris yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Provinsi DIY perlu dipastikan penyebabnya.
Kepala ORI DIY, Budhi Masthuri berujar bahwa masalah tersebut tidak seharusnya terjadi dan bisa dideteksi sejak dini sebelum soal tersebut dikeluarkan. “Soal kualitas softfile atau hardfile kualitasnya buruk seharusnya bisa dideteksi. Perlu dipertanyakan quality control-nya,” katanya Jumat (19/5).
Advertisement
Menurut Budhi kemungkinan bisa saja dipersepsikan apakah hal tersebut merupakan kelalaian, eror secara teknis, atau kemungkinan disengaja. Kendati begitu, sejauh ini dirinya masih menunggu laporan secara pasti mengingat belum ada laporan resmi yang masuk ke pihaknya.
“Sebaiknya Dinas Pendidikan DIY melakukan pemeriksaan secara internal, sehingga bisa dipastikan penyebabnya apa,” ujar Budhi. Dirinya menyampaikan jika kejadian tersebut terdapat indikasi kesengajaan yang tersistem seperti sabotase dirinya membpertimbangkan untuk dilakukan assesmen ulang.
BACA JUGA: Johnny Plate Terjerat Korupsi BTS 4G Bakti Kominfo, Ini Rincian Proyeknya
Meskipun bukan menjadi prasyarat dalam sebuah kelulusan, nilai ASPD menjadi komponen yang diperhitungkan saat siswa yang telah lulus bisa masuk Peneriman Peserta Didik Baru (PPDB) ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. “Jika terjadi kendala maka hasil dari asesmennya tidak akurat,” katanya.
Dengan tidak beresnya penyajian soal tersebut menurutnya menjadikan keriuhan tersendiri dan membuat siswa yang mengikuti asesmen membuat peserta menjadi khawatir. “Kami baru akan melakukan telaah, termasuk dimensi persoalan. Meskipun begitu hal tersebut akan ditindaklanjuti setelah ada laporan resmi.
Sebelumya, melalui Asosiasi Masyarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY) mendapatkan laporan dari sejumlah orang tua peserta asesmen yang mengeluhkan tidak terbacanya soal Bahasa Inggris dan rendahnya kualitas gambar. Saat dikonfirmasi pada Kamis (18/5) total sudah ada 59 wali murid dari sekolah berbeda yang telah melapor ke AMPPY.
“Karena sudah massal, kami mengharapkan ini menjadi bahan koreksi buat Dinas Pendidikan sebagai pembuat soal karena ini sudah disuarakan wali siswa di puluhan sekolah, atau mungkin hampir di semua sekolah,” ujar Anggota AMPPY, Novietasari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Keluarga Matahari 1912 Dukung Pasangan Agung-Ambar di Pilkada Kulonprogo
- Kejati DIY Ungkap Belum Ada Persiapan Khusus untuk Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane
- Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Jogja Berpatroli Cegah Praktik Politik Uang
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Sabtu 23 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling Sleman Sabtu 23 November 2024
Advertisement
Advertisement