Hadir di Jogja, KSAD Jenderal Dudung Bicara Soal Kepemimpinan Strategis
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Memimpin adalah kewajiban, amanah, dan bukan hak. Perpaduan kedua ajaran tersebut melahirkan gaya kepemimpinan Green Human Resourse Management yaitu kepemimpinan yang mengayomi, memberikan keteduhan dan kesejukan dengan mengutamakan kedekatan dengan anggota.
Green Human Resource Management merupakan lingkungan yang kondusif, nyaman dan aman serta lingkungan yang mampu menciptakan energi bagi rekan dan anggota dalam mencapai tujuan organisasi.
Advertisement
BACA JUGA : Rotasi Pasukan ke Papua, Kasad: Ikuti Komando
GUNA membangun lingkungan yang kondusif membutuhkan gaya kepemimpinan strategis yaitu kemampuan seseorang untuk mengantisipasi, mempertahankan fleksibililitas, berpikir secara strategis dan bekerja dengan orang lain untuk memulai perubahan yang akan menciptakan masa depan yang baik bagi organisasi.
Demikian pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurahman dalam peluncuran dan bedah buku berjudul Gaya Kepemimpinan Strategis dan Green Human Resource Management Dalam Membangun Teamwork di kampus UAD pada Senin (22/5/2023).
Buku itu merupakan hasil penelitian disertasinya selama menempuh Pendidikan doktoral pada program Doktor Ilmu Ekonomi Konsentrasi Strategic Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti 2022 lalu. Buku terdiri dari enam bab dengan 205 halaman dan ditulis selama enam bulan.
"Gagasan untuk menyusun disertasi dengan tema kepemimpinan strategis ini tidak bisa dilepaskan dari kiprah dan pengalaman saya di dunia militer. Atas pengalaman tersebut, saya menyadari betapa pentingnya gaya kepemimpinan dan manajemen sumber daya manusia untuk mendukung tujuan organisasi," kata Dudung.
BACA JUGA : KSAD Jenderal Dudung Jadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting
Menurutnya pemimpin harus memiliki empat ciri utama, yakni imajinasi: memiliki daya pikir untuk memprediksi tantangan dan upaya untuk menghadapi. Inovasi: memiliki gagasan baru dalam mencapai tujuan organisasi. Visi misi: memiliki tujuan dan cara untuk mencapainya. Cita-cita dan harapan: memiliki harapan untuk terus bekerja untuk mencapai cita-cita.
"Apabila tidak mempunyai itu semua, maka hanya menjadi pemimpin yang biasa-biasa saja," jelasnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, tidak banyak tentara yang menulis buku. Apalagi berkaitan dengan hal teoritis seperti kepemimpinan strategis atau bisa pula disebut dengan kepemimpinan profetik yang masih relevan dan diperlukan oleh Indonesia.
"Dengan buku ini kami harapkan bisa menambah inspirasi bagi generasi bangsa dalam membentuk kepribadian agar selaku mencintai ilmu, kemajuan dan buku," kata Haedar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement