Advertisement
Dibanding Kota Lain, Pengetahuan Masakan Guru SMK di Jogja Dinilai Tertinggal
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA– Perkembangan sekolah vokasi dengan jurusan masak di Jogja dinilai masih tertinggal jauh dari sisi pengetahuan masakan dengan beberapa kota besar lainnya di Indonesia.
Chef Hotel Tentrem, Philip Walasary mengatakan Jogja sebagai surga kuliner memiliki potensi yang luar biasa. Kendati begitu masih banyak hal yang perlu dikembangkan. "Tapi kalau dibandingkan dengan kota lain, perkembangan sekolah vokasi dengan jurusan masak di Jogja masih tertinggal jauh dari sisi pengetahuan masakan," katanya disela kegiatan Hotel Tentrem Food Academy di Kayumanis Coffe Shop, Hotel Tentrem, pada, Jumat (26/5/2023).
Advertisement
Salah Satu fokus dari kegiatan tersebut adalah memberikan bekal kepada para guru tata boga yang ada di Jogja dalam memahami dasar pembuatan masakan barat. Dia berharap para Guru SMK memahami cara membuat masakan Perancis sehingga memberikan dampak kepada mereka untuk diimplementasikan di sekolah dan dunia kuliner.
Pelatihan tersebut sengaja menyasar sejumlah pengajar di beberapa Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki jurusan tata boga. Acara tersebut menghadirkan Chief asal Perancis, Gilles Marx dan konsultan kuliner berpengalaman, Ronald Silvano yang didampingi Philip Walasary selaku Chef dari Hotel Tentrem.
"Mereka diperkenalkan membuat dasar masakan Perancis yang dipraktekan langsung oleh chef dari negara asalnya," ujar Philip.
Peserta diperlihatkan cara memasak menggunakan baha-bahan yang telah ditentukan. Salah satu masakan yang dibuat adalah penyedap rasa saus Hollandaise untuk menambah rasa makanan yang dihidangkan bersama dengan makananya. Peserta juga diajak mencicipi hidangan yang disediakan.
Menurutnya, untuk membuat masakan Perancis membutuhkan keuletan dan kesabaran. Meskipun pada level dasar, masakan Perancis memiliki standar baku dalam pembuatannya sehingga memiliki mutu. Meskipun karakteristik makanannya berbeda, resepnya tidak bisa diubah.
Jika salah satu resep tidak digunakan dalam masakan, katanya, maka hal itu akan menghilangkan mutu dan bisa disebut gagal membuat makanan Perancis. "Kalau yang saya pelajari makanan western tidak bisa diubah-ubah atau dikurangi, diganti dan ditawar. Kalau bahan yang tidak dimasukkan maka bukan masakan perancis namanya,” ujar Philip.
Dia menjelaskan karakteristik makanan Perancis yang harus dimiliki berasal dari bahan baku seperti butter (mentega) dan mayones. "Karakteristik makanan Perancis kalau yang saya pelajari kunci nya ada tiga, butter, butter, butter," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kejagung Sebut Penetapan Tersangka Tom Lembong Tak Ada Unsur Politis
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
- Kongres FPRB Kota Jogja Libatkan Unsur Pentahelix
- Pemilik Apartemen Malioboro City Desak Pemerintah Pusat Intervensi Soal SLF
- Wastra Katresnan : Panggung Apresiasi Karya Desainer Lokal di Puncak KarnaVALL Batik Indonesia
Advertisement
Advertisement