Advertisement

Sepekan, Merapi Luncurkan 236 Guguran Lava

Lugas Subarkah
Minggu, 28 Mei 2023 - 15:37 WIB
Arief Junianto
Sepekan, Merapi Luncurkan 236 Guguran Lava Ilustrasiu erupsi Gunung Merapi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Gunung Merapi teramati meluncurkan sebanyak 236 kali guguran lava dalam sepekan, mulai dari 19-25 Mei 2023. Kendati tidak teramati kemunculan awan panas, tetapi sejumlah kegempaan masih terjadi.

Kepala Balai Penayelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso menjelaskan dalam pengamatan sepekan, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut.

Advertisement

Adapun asap berwarna putih dengan ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 200 meter. Asap itu teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Ngepos pada Kamis (25/5/2023) pukul 08.00 WIB.

“Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 236 kali ke arah barat daya, yakni hulu Kali Bebeng dan Kali Boyong, dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. Suara guguran terdengar 25 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang,” ujarnya, Sabtu (27/5/2023).

BACA JUGA: Seru! 2.500 Pelari Ikuti Ambarrukmo Volcano Run, Disuguhi Pemandangan nan Memesona

Berdasarkan analisis morfologi, pada kubah barat daya, teramati adanya perubahan morfologi yang terjadi akibat adanya guguran lava. Untuk kubah tengah tidak teramati perubahan morfologi yang signifikan. Dari survey pada 17 Mei 2023, volume kubah lava barat daya sebesar 2.372.800 meter kubik dan kubah lava tengah 2.337.300 meter kubik.

Dalam sepekan tidak ada awan panas. Meski demikian sejumlah kegempaan masih terjadi, meliputi 26 kali gempa Vulkanik Dangkal, 72 kali gempa Fase Banyak, dua kali gempa Frekuensi Rendah, 876 kali gempa Guguran dan sembilan kali gempa tektonik.

Secara umum, intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu. “Adapun deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada pekan ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 0,1 sentimeter per hari,” katanya.

Berdasarkan perkembangan ini, disimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

2 Tentara Indonesia Jadi Korban Serangan Israel di Lebanon, Begini Kondisinya

News
| Jum'at, 11 Oktober 2024, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Patung Gajah Mada Diletakkan di Dasar Laut untuk Tarik Minat Wisatawan

Wisata
| Jum'at, 11 Oktober 2024, 00:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement