Advertisement

Asana Bina Seni 2023 Jadi Ekspresi Keresahan Belasan Seniman

Media Digital
Sabtu, 10 Juni 2023 - 07:57 WIB
Arief Junianto
Asana Bina Seni 2023 Jadi Ekspresi Keresahan Belasan Seniman Pembukaan Pameran Asana Bina Seni 2023 bertajuk (Se)tempat di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Jumat (9/6). - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Advertisement

JOGJA—Yayasan Biennale Yogyakarta mempresentasikan karya dari belasan seniman dalam Pameran Asana Bina Seni 2023 bertajuk (Se)tempat.

Pameran yang berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) mulai 9-19 Juni 2023 ini menjadi ruang apresiasi seniman muda dari Jogja maupun luar Jogja. Seniman muda yang terlibat sebanyak 15 orang, tujuh seniman kolektif, dan sembilan penulis atau kurator yang semuanya berasal dari lintas ilmu. Ada pelukis, fotografer, pematung, musikus, sejarawan, antropolog dan lainnya.

Advertisement

Pada pameran ini, para seniman banyak menjadikan tempat, secara harafiah, sebagai titik berangkat sekaligus medium untuk menceritakan keresahan masing-masing. Ada yang bercerita tempat sebagai kenangan masa kecil atau konstruksi sosial yang terbentuk oleh lingkungan sosialnya. Ada pula yang menyampaikan, melalui karya, tentang bukit-bukit batu untuk menjamah perkara pascakolonialisme.

Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta, Alia Swastika mengatakan proses kreatif sudah berlangsung sejak Februari 2023. Bermula dari undangan terbuka, para seniman muda mengikuti seleksi proposal. Setelah lolos, mereka mengikuti serangkaian kelas, mulai dari reguler, inkubasi, sampai studio visit.

"Asana Bina Seni menjadi laboratorium untuk seniman melihat-lihat kembali praktik penciptaan, agar tidak terjebak dengan anggapan bahwa seniman hanya mengandalkan insting atau imajinasi. Di era 1980 hingga 1990-an melukis cari inspirasi, tapi saya kira sekarang situasi berbeda, seniman diajak merespons lebih luas fenomena sosial dan sebagainya," kata Alia dalam pembukaan pameran di TBY, Jumat (9/6/2023).

BACA JUGA: Pameran Aku Berguru, Tampilkan 7 Potret Guru

Perupa asal Tulungagung, Mulyono, mengatakan seniman yang datang ke suatu tempat perlu menempatkan diri dan segala yang mereka temui sebagai subjek. Sehingga ada interaksi dan kreasi bersama yang bisa tercipta. Proses kreatif dengan datang langsung ke masyarakat juga perlu memperhatikan banyak aspek, dari metodologi sampai etika. "Dengan metodologi, kami bisa tahu sejauh mana capaian proses kreatif serta sesuatu yang penting," kata Mulyono.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengapresiasi Pameran Asana Bina Seni yang sudah berlangsung lima kali, dan lulusannya banyak berkiprah di pameran berskala nasional maupun Internasional.

"Ini bentuk konsistensi dan komitmen untuk mendukung proses manajemen talenta yang juga bagian strategi nasional. Harapan ke depan, banyak maestro yang lahir dari Asana Bina Seni, menjadi kawah candradimuka untuk seniman masa depan. Mimpi yang harus terus dipegang," kata Dian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement