Advertisement

Masih Kurang Ribuan Ekor, Sleman Datangkan Hewan Kurban dari Luar Daerah

Catur Dwi Janati
Sabtu, 10 Juni 2023 - 17:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Masih Kurang Ribuan Ekor, Sleman Datangkan Hewan Kurban dari Luar Daerah Ilustrasi kekurangan hewan kurban sleman. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kebutuhan hewan kurban di Sleman tidak berbanding lurus dengan ketersediaan hewan kurban yang ada. Untuk menutupi kekurangan permintaan ribuan hewan kurban ini, mau tidak mau hewan kurban didatangkan dari luar daerah. 

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono menerangkan ketersediaan hewan kurban di Sleman belum mencukupi dari jumlah permintaan. Tidak hanya pada jenis hewan kurban sapi, kekurangan hewan kurban ini juga terjadi pada kambing maupun domba. 

Dari kebutuhan 9.150 ekor sapi, ketersediaan sapi di Sleman hanya mencakup 3.690 ekor saja. Dengan demikian saat ini Sleman masih kekurangan 5.460 ekor sapi untuk kurban. 

Advertisement

BACA JUGA: Siap jadi Calon Walikota Depok, Kaesang Pangarep: Dapat Restu dan Izin dari Keluarga

"Kemudian kambing dari kebutuhan 2500 ekor, tersedia 2118 ekor. Jadi masih kurang 382 ekor. Untuk domba 9700 ekor kebutuhan, ketersediaan 5845 ekor, jadi masih kurang 3855 ekor," terangnya pada Sabtu (10/6/2023).

Suparmono menuturkan hampir setiap Iduladha, Sleman selalu kekurangan hewan kurban karena kebutuhannya yang terus meningkat setiap tahun. Fenomena ini menurut Suparmono terjadi lantaran kondisi ekonomi masyarakat Sleman yang banyak melakukan kurban. 

"Karena ekonomi, Sleman ini tambah lama tambah makmur. Jadi kebutuhan hewan kurban itu setiap tahun meningkat," ujarnya. 

Tahun lalu saat PMK mewabah, awalnya Suparmono memperkirakan kebutuhan hewan akan menurun. Nyatanya, kebutuhan hewan kurban tetap meningkat, bahkan peningkatannya lebih dari 20 persen tahun-tahun sebelumnya. "Jadi saat ini Idul Kurban yang sekarang pun saya yakin kebutuhannya pasti meningkat," ujarnya.

Suparmono mengatakan upaya peningkatan produksi hewan kurban sejatinya telah dilakukan. Sayangnya kecepatan peningkatan produksi hewan kurban dibanding dengan kecepatan permintaan hewan kurban di Sleman disebutkan Suparmono kalah jauh. 

Untuk menutupi kekurangan ini, Sleman harus mendatangkan hewan kurban dari wilayah lain. "Kekurangan ini harus kita datangkan dari daerah lain. Kalau untuk sapi sudah ada beberapa pedagang mengajukan izin untuk mendatangkan sapi dari Bali maupun Jawa Timur," tuturnya. 

Dinas telah mengecek kelengkapan berkas izin pendatangan sapi yang diajukan. Suparmono menegaskan proses ini akan dipercepat lantaran kondisi Sleman yang memerlukan tambahan hewan kurban dari luar daerah. "Kami sudah cek kelengkapannya, jadi rekomendasi nanti tetep dari DIY. Kami hanya memberi catatan untuk DIY bahwa pedagang ini sudah menyiapkan kandang pendampingan dan sebagainya, sudah memenuhi syarat dan seterusnya," ungkapnya.

BACA JUGA: BMKG: 9 wilayah di DIY Berstatus Waspada Kekeringan, Cek Lokasinya di Sini

Dengan kondisi kekurangan hewan kurban, Sleman bakal menjadi sasaran masuknya hewan kurban dari luar wilayah. Oleh karenanya, pemeriksaan hewan kurban yang masuk ke wilayah Sleman pun bakal menjadi sorotan.

Selain itu, Suparmono juga bersiap menghadapai kemungkinan pasar tiban hewan kurban. Surat edaran yang mengatur pasar tiban juga tengah disiapkan. 

Dalam edaran tersebut para pedagang pasar tiban harus mengantongi surat izin dari lurah setempat. Surat izin dari lurah tersebut disebutkan Suparmono bahkan wajib hukumnya bagi para pedagang pasar tiban hewan kurban. 

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menuturkan kesadaran masyarakat yang tinggi untuk berkurban, mau tidak mau membuat kebutuhan hewan kurban terus meningkat. Hal itu menurut Danang akan menimbulkan tingginya arus lalu lintas hewan ke Sleman. Oleh karenanya tindakan pengawasan lalu lintas ternak dinilai kudu dilakukan. 

"Terutama sapi dan kambing dari luar Sleman. Disinilah peran pemerintah untuk melakukan pengawasan," ujar Danang. 

Pengawasan terhadap hewan kurban yang akan masuk ke Sleman bertujuan untuk memastikan kelayakan dan kesehatan hewan yang akan dikurbankan. Dua aspek  itu juga menjadi upaya untuk  meminimalisir penyebaran PMK di Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Badan Geologi Menyebut Ketinggian Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang Diprediksi hingga 25 Meter

News
| Kamis, 18 April 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement