Advertisement
Kenalkan Nilai-Nilai Warisan Budaya Melalui Dolan Candi

Advertisement
SLEMAN—Dinas Kebudayaan DIY menggelar Festival Jogja Tempoe Doeloe dengan tema Dolan Candi di komplek Candi Kalasan, Sabtu dan Minggu (11-12/6/2023). Kegiatan ini mengajak masyarakat lebih mengenal dengan candi-candi yang ada di wilayah DIY.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Laksmi Pratiwi, mengatakan bangunan candi termasuk Candi Kalasan sudah cukup lama berada di sekitar masyarakat DIY. “Tapi bagaimana nilai-nilai penting dari Candi Kalasan kita representasikan secara menenangkan dan memberikan kesejahteraan untuk masyarakat,” ujarnya.
Advertisement
Kesejahteraan tidak saja dalam ranah material tapi juga immaterial. Kesejahteraan bisa berupa rasa senang dan nyaman berada pada kawasan cukup penting pada masa lalu dan masih penting untuk masa mendatang. “Candi Kalasan merupakan salah satu candi tercantik yang ada di Jawa pada waktu itu, yang sudah ada sebelum Candi Prambanan,” katanya.
Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya, Ruli Andriadi, menjelaskan Dolan Candi merupakan tema dari Festival Jogja Tempoe Doeloe yang sudah beberapa kali digelar pada tahun tahun sebelumnya. “Ini menjadi salah satu upaya untuk menumbuhkan nilai-nilai dan menggugah keingintahuan masyarakat pada peninggalan Hindu-Budha klasik,” ungkapnya.
Dengan digelarnya kegiatan ini terbukti meningkatkan kunjungan ke Candi Kalasan. Pada pelaksanaan hari pertama saja, tercatat sebanyak 1.400 pengunjung yang hadir memadati kawasan Candi Kalasan. Diharapkan kegiatan ini dapat memantik kegiatan serupa dari masyarakat dengan bisa memanfaatkan kawasan Candi Kalasan.
“Banyak sekali siswa sekolah dan masyarakat umum yang biasanya tidak tertarik untuk pergi ke candi. Maka kami adakan festival ini untuk mengenalkan Jogja tempo dulu, peradaban-peradaban yang ada di masa lampau. Harapannya bisa diterima oleh masyarakat,” kata dia.
Dolan Candi dimeriahkan oleh berbagai kegiatan yang bisa diikuti masyarakat umum. Salah satu kegiatan yang menarik yakni Jogja Heritage Track, yang mengajak para peserta untuk tour ke Candi Kalasan dan sejumlah candi di sekitarnya, yakni Candi Sambisari, Candi Kedulan dan Candi Sari.
Jogja Heritage Track merupakan program Dinas Kebudayaan DIY untuk mengenalkan sumbu filosofi. “Untuk dua hari ini kami buat Jogja Heritage Track special edition Dolan Candi. Mengunjungi candi-candi yang ada di sekitar Candi Kalasan dengan dua bus yang sudah kami siapkan,” paparnya.
Dolan Candi juga melibatkan Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah X untuk menggelar pameran Pemugaran Candi-Candi di Jogja. Semua candi di wilayah DIY telah melalui proses pemugaran, karena candi-candi itu ditemukan dalam kondisi reruntuhan yang disebabkan timbunan material Gunung Merapi berkali-kali.
Candi Kalasan yang berada di dusun Kalibening, Kalurahan Tirtomartani, Kalasan, juga telah melalui proses pemugaran. Bahkan pada 2018, Candi Kalasan direkonstruksi pada bagian atap untuk melindungi dinding candi bagian dalam dari hujan.
Candi Kalasan merupakan candi Buddha paling tua dibanding candi lainnya dari masa Mataram Kuno, yang berkaitan dengan Prasasti Kalasan. Candi ini didirikan pada 778 Masehi yang dipersembahkan untuk Dewi Tara oleh para guru dan Raja Sailendra.
Sebagai wujud dukungan untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar candi, Dolan Candi juga melibatkan sebanyak 28 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner maupun kerajinan untuk meramaikan kegiatan tersebut. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
- Catat Rangkaian Kegiatan Menarik Selama HUT ke-74 Pemkab Kulonprogo
Advertisement
Advertisement