Advertisement
INFO KULINER: 4 Jajanan Tradisional Jogja Legendaris

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Berbicara soal kuliner jajanan tradisional Jogja memang tidak pernah ada habisnya. Meski terkesan jadul alias zaman dulu, masih banyak orang yang melestarikannya.
Mereka menjajakan makanan tradisional nan legendaris itu dengan konsep kaki lima agar lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu, mereka memasang harga yang relatif murah agar semua kalangan dapat menikmatinya.
Advertisement
Lalu ada kuliner jajanan tradisional apa saja yang masih dapat ditemui di Jogja? Berikut ini daftar penjual jajanan tradisional kaki lima yang bisa Anda datangi:
1. Lopis Mbah Satinem
Untuk menjajal lopis buatan Mbah Satinem ini kamu harus rela antri mulai pagi buta mengingat dagangannya begitu cepat ludes tak bersisa setiap harinya. Mbah Satinem biasanya mulai menjajakan lopis sejak pukul 06.00 pagi dan sudah ia lakoni dari tahun 1963.
Kuliner tradisional seharga Rp10.000 per porsinya berisi lopis, cenil, gatot, tiwul, ketan dibaluri dengan lelehan gula merah dan parutan kelapa ini berada tak jauh dari sebelah barat Tugu Pal Putih Jogja maupun Pasar Kranggan, tepatnya di Jalan Bumijo No. 52-40, Bumijo, Jetis, Kota Jogja.
2. Carabikang Prawirotaman
Carabikang atau coro bikang cungkil juga merupakan makanan tradisional yang masih mudah dijumpai di Jogja. Biasanya, makanan berbahan dasar tepung beras ini dijual di pasar-pasar tradisional.
Namun ada pedagang yang menjual secara kaki lima di pinggiran jalan, seperti yang ada di Jalan Parangtritis tepatnya di sisi Selatan Pasar Prawirotaman. Penjualnya adalah Bapak dan Ibu Dadi yang berjualan kuliner carabikang mulai pukul 6.00 Wib. Mereka berjualan sudah sejak 1985 dengan harga saat itu Rp25. Sekarang, mereka menjual carabikang Rp1.000. Kue tradisional ini pas disantap saat hangat.
3. Kipo Kotagede
Bukan kue kepo tapi kipo, salah satu jajanan tradisional khas Jogja seukuran jempol ini terbuat dari ketan berisi enten-enten atau parutan kelapa dimasak dengan gula jawa dan proses pembuatannya ialah dipanggang.
Terdapat sebuah cerita asal nama dari kuliner favorit Sultan Agung, yakni dari sebuah pertanyaan berbahasa jawa "iki opo?" berarti ini apa, dari situlah kudapan ini kemudian diberi nama kipo, alias singkatan dari "Iki opo". Tidak heran jika kue berwarna hijau kecokletan karena pewarna dari daun suji ini banyak ditemui di sekitar Pasar Kotagede, Yogyakarta. Berbekal uang Rp2.500 pembeli sudah dapat satu bungkus berisi lima buah kue kipo.
4. Jadah Tempe
Seperti namanya Jadah Tempe adalah jajanan tradisional khas kawasan Gunung Merapi perpaduan antara jadah (ketan) dan tempe atau tahu bacem yang disantap bersama. Semula jadah tempe hanya kudapan sederhana bagi warga lokal namun semenjak Sultan Hamengkubuwono menjajal, dan ternyata menyukai kudapan ini, bahkan rela mengutus pengawalnya untuk membeli jadah tempe hingga ke Kaliurang.
Salah satu pelopor yang kini begitu populer ialah Jadah Tempe Mbah Carik yang tersebar hampir di sepanjang Jalan Kaliurang, harga jualnya pun terjangkau yakni hanya Rp20,500 pembeli akan mendapatkan sepuluh kuliner jadah dan masing-masing lima tempe dan tahu bacem.
Itulah kuliner jajanan tradisional yang bisa ditemui di Jogja hingga saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Investasi Asing di IKN Terus Digenjot, Mulai Finlandia, AS Hingga Korsel
Advertisement

Destinasi Unik, Kuil Buddha Ini Dibangun dengan Jutaan Botol Bir
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 23 September 2023
- Giliran Kota Jogja, Cek Jadwal Pemadaman Listrik dan Wilayah Terdampak di Sini
- Berikut Sejumlah Rute Bus Trans Jogja, Ada yang ke Malioboro
- KPU DIY Sosialisasikan Aturan Kampanye dan Dana Kampanye Pemilu 2024
- Bulan Imunisasi Anak Dimulai, Dinkes Jogja Targetkan 100% Siswa Diimunisasi
Advertisement
Advertisement