Warga Kedungbuweng Kerja Bakti Perbaiki Jalan, Akses ke Makam Raja Mataram Kian Mudah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Warga Dusun Kedungbuweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, bergotong-royong memperbaiki jalan rusak di dusun setempat. Jalan yang diperbaiki tersebut merupakan jalan pintas menuju makam raja-raja Mataram.
Perbaikan jalan menggunakan anggaran program padat karya dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY tersebut sudah selesai dilakukan pada akhir Juni lalu dan diresmikan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Suharwanta.
Advertisement
Lurah Wukirsari, Susilo Hapsoro mengatakan program padat karya pembangunan jalan di Dusun Kedungbuweng sudah selesai dilaksanakan. “Selama proses pelaksanaan perbaikan jalan melalui program padat karya berjalan lancar sampai diresmikan dan diserahterimakan oleh Pak Suharwanta,” katanya Selasa (4/7/2023).
Susilo mengatakan jalan kampung yang diperbaiki sepanjang sekitar 405 meter tersebut merupakan akses menuju makam raja-raja Mataram dari sisi timur. Selama ini jalan tersebut kerap dilalui oleh para peziarah ke makam raja. Karena sering rusak sehingga warga memperbaikinya bersama-sama dengan anggaran program padat karya infrastruktur DIY.
BACA JUGA: Jumlah Peziarah di Makam Raja-Raja Imogiri Turun
Sebenarnya jalan rusak menuju makam raja-raja itu masih ada, namun karena keterbatasan anggaran sehingga yang diperbaiki baru sekitar 405 meter. Sisanya masih akan diusahakan pada tahun depan. Selain anggaran perbaikan dari pemerintah, warga juga secara swadaya melakukan perbaikan. “Terkadang ada juga peziarah yang menyumbang semen untuk perbaikan jalan,” ucapnya.
Dengan halusnya jalan menuju makam raja-raja itu diharapkan dapat memperlancar akses para peziarah maupun wisatawan yang ingin berkunjung ke makam raja-raja Mataram tersebut. Harapannya ketika banyak peziarah berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga sekitar yang membelanjakan uangnya di Dusun Kedungbuweng.
Bahkan saat ini pihaknya ingin mengembangkan desa wisata di Kedungbuweng dengan membuat homestay dengan ciri khas Mataram untuk para peziarah maupun wisatawan menginap. Ia menjelaskan orang yang menginap di homestay tersebut nantinya akan mendapatkan cerita sejarah kerajaan Mataram.
“Ini baru wacana sesuai masukan dari Pak Suharwanta. Saya kira bagus karena Kedungbuweng ini lokasinya tepat di bawah makam raja-raja. Jadi sangat cocok pengembangan wisata religi dengan story telling kisah Kerajaan Mataram,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD DIY, Suharwanta mendukung pengembangan potensi wisata yang ada di Kedungbuweng dengan mengedepankan ciri kas Mataram yang tidak ditemukan di tempat lain. “Saya kira ini bagus ya di Kedungbuweng ini bagaimana ada homestay gaya Mataram, kemudian wisatawan mendapatkan cerita sejarah kerajaan sehingga wisatawan diajak untuk bermimpi dalam suasana kerajaan. Jadi ada keunikan di Kedungbuweng ini daripada daerah lain,” ujarnya.
Pihaknya siap mendorong potensi tersebut melalui Dana Keistimewaan (Danais). Pasalnya Kedungbuweng atau Imogiri pada umumnya masuk dalam Satuan Ruang Strategis (SRS) Keistimewaan DIY karena ada makam raja-raja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
Advertisement
Advertisement