Jumlah Peziarah di Makam Raja-Raja Imogiri Turun
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Pandemi Covid-19 tak menyurutkan upaya pelestarian tradisi ziarah yang telah terbentuk sejak lama. Makam Raja-Raja Pajimatan, Pedukuhan Karang Kulon, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul dipastikan tetap buka di hari Minggu (1/6/2020) mendatang. Namun sayangnya, belum ada arahan terkait penerapan protokol kesehatan bagi para peziarah.
Irham, Abdi Dalem Makam Raja-Raja memastikan kegiatan ziarah baru akan dibuka satu pekan setelah Idulfitri. Hal tersebut sudah menjadi keyakinan masyarakat Jawa bahwa puasa masih terus berlangsung hingga satu pekan setelah Idulfitri. Kendati begitu, ia mengakui tahun ini Makam Raja Raja cenderung sepi, baik dari segi peziarah maupun wisatawan.
Advertisement
Ketika ditanya soal protokol kesehatan, Irham mengatakan belum ada arahan khusus yang disiapkan pihak pengelola. Boleh dibilang, kegiatan ziarah saat pandemi masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Toh, ia memprediksi jumlah peziarah yang datang tahun ini pasti turun.
"Belum ada arahan khusus. Lagi pula, yang ziarah juga tidak banyak tahun ini karena jumlah pemudik turun jauh dari sebelumnya," katanya ketika ditemui Harian Jogja di Makam Raja-Raja Imogiri, Senin (25/5/2020).
Baginya, momen Idulfitri seperti ini menjadi saat yang tepat merawat tradisi ziarah. Pasalnya, menurut Irham, laju zaman makin menggerus perhatian anak muda terhadap eksistensi leluhur. Ia berharap pandemi tak menyurutkan masyarakat untuk datang berziarah dan memanjatkan doa kepada para pahlawan serta leluhur yang telah meninggal.
Terkhususnya lagi, agar tradisi masyarakat lokal itu tetap lestari sampai kapan pun. "Saya berharap kita semua tetap bisa menjaga tradisi ziarah ini ada. Sebab inilah cara kita mengingat siapa kita dan dari mana kita bermula," tuturnya.
Petugas Parkir Makam Raja-raja Imogiri, Subardono pun mengatakan hal serupa. Kendati masih ditutup, biasanya pengunjung Makam Raja-Raja sudah banyak yang datang mulai hari pertama Idulfitri. Mereka, kata Subardono datang untuk berwisata bukan berziarah.
Biasanya, pada hari kedua Idulfitri saja, kendaraan pengunjung sudah memenuhi lahan parkir dan bahu jalan. Mereka adalah pemudik maupun warga DIY yang berwisata sembari menikmati sajian khas di sana. Sayangnya, pandemi membuat tingkat pengunjung anjlok. Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, perbedaannya cukup signifikan.
"Biasanya jam segini saya sudah dapat [uang parkir] banyak. Sekarang dapat Rp50.000 saja sudah syukur," katanya kepada Harian Jogja, Senin (25/5/2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 21 November 2024, Mary Jane hingga Jogja Planning Gallery
- Tabrakan dengan Truk Boks di Jalan Tempel-Turi, Pengendara Motor Meninggal di Lokasi Kejadian
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
- Hasil Pemetaan dan Rekomendasi dari Bawaslu Bantul Terkait Potensi TPS Rawan di Pilkada Bantul 2024
Advertisement
Advertisement