Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan, Begini Reaksi Lurah Wirokerten
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kalurahan Wirokerten merespons aksi warganya yang menanam pohon pisang di tengah jalan sebagai bentuk protes atas kerusakan jalan.
Lurah Wirokerten, Rahmawati Wijayaningrum mengaku tak keberatan mendapat protes dari sejumlah warga yang menanam pohon pisang dijalan yang rusak di Pedukuhan Glondong. Dia pun enggan menanggapinya dengan emosional.
Advertisement
Dia menyampaikan, protes yang dilayangkan warga tidak hanya berupa menanam pohon pisang di ruas jalan tersebut, tetapi juga dengan pemasangan tulisan pada spanduk.
“Mungkin mereka sudah gemas, tetapi selama ini bukan berarti saya membiarkan jalannya rusak, sudah ada upaya perbaikan dengan pemeliharaan, beda kalau saya belum mengajukan permohonan, wajar kalau diprotes” ujarnya kepada Harianjogja.com, Senin (3/5/2023).
Penanaman pohon pisang tersebut, menurutnya dilakukan oleh sejumlah anak muda. “Saya enggak marah sama mereka, kalau semua itu ada mekanismenya, sudah ditentukan dari sana, mereka nanti juga paham,” katanya.
BACA JUGA: Protes Jalan Rusak di Bantul, Warga Tanam Pisang di Jalan
Dia mengatakan pemeliharaan dengan menambal lubang pada jalan tersebut sebenarnya sudah acap dilakukan. Tetapi jalan kembali berlubang karena kondisi hujan dan banyaknya kendaraan berat yang melintas. Hal itu terutama sebelum adanya Peraturan Gubernur DIY tentang arus ke piyungan melalui Ngablak.
Rakhmawati juga mengaku sudah mengajukan permohonan perbaikan kepada pemerintah Kabupaten Bantul sejak 2019 dan 2020 yang akan memasuki tahap sosialisasi kepada warga.
Namun perbaikan tersebut tak terealisasi karena pandemi Covid-19. Dirinya mengaku sempat meminta bantuan kepada Dinas Pekerjaan Umum baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, namun tidak membuahkan hasil.
Dia bahkan juga sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul, Aris Suharyanta dan sudah diteruskan ke Pemkab.
Dia menyebut Bupati Bantul merekomendasikan agar jalan di Wirokerten untuk segera dieksekusi paling lambat Bulan Agustus dan paling lambat akhir Juli.
Selama ini warga juga telah meminta dana untuk membeli koral dan semen kepada Rakhmawati namun dirinya menjelaskan perlu dikoordinasikan dengan dinas terkait agar terarah pengerjaannya.
Berdasarkan pantauan Harianjogja.com, Selasa (4/7/2023) malam WIB, pohon pisang itu sudah tak ada lagi di posisinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
Advertisement
Advertisement